Baru
Perang Israel dan Hamas, Akankah Bawa Harga Minyak Dunia Meroket?
Perang Israel dan Hamas sudah berimbas pada kenaikan harga minyak mentah. Semoga segera damai agar harga tidak melambung tinggi.
Pecahnya perang Israel dan Hamas di Gaza, Palestina, yang terjadi sejak Sabtu (7/10) akhirnya menaikkan harga minyak dunia lebih dari US$3 per barel di awal perdagangan Asia pada Senin (9/10).
Banyak yang berpikir, perang ini akan meningkatkan krisis pada harga minyak mentah. Ternyata prediksi ini tidak meleset.
Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent naik dari US$3,34 atau 3,95 persen menjadi US$87,92 per barel pada 23.20 GMT. Begitu juga dengan harga minyak mentah West Texas Intermediate AS berada di US$86,23 per barel dari US$3,44 atau naik 4,16 persen.
Baca juga: Kenapa Harga Minyak Dunia Berpengaruh Pada Harga BBM?
Ketidakpastian politik di Timur Tengah ini semakin meningkatkan harga minyak mentah dunia yang sebelumnya belum pulih setelah dihantam pandemi Covid-19 dan perang Rusia-Ukraina tahun 2022.
Perang pengaruhi harga BBM
Akankah harga minyak mentah dunia ini melonjak kembali esok atau di hari-hari selanjutnya? Semua tergantung pada berapa lama perang Israel dan Hamas berlangsung, seberapa intens perang tersebut, dan apakah konflik bakal menyebar ke wilayah lain.
Bloomberg menulis, semua tergantung bagaimana Israel menanggapi Hamas (sebagai pemicu serangan), juga sikap negara-negara Arab akan peristiwa ini. Namun sejauh ini, Mesir, Yordania, Suriah, Arab Saudi, dan negara-negara Arab lainnya hanya menyaksikan kejadian perang tersebut dari luar.
Baca juga: Harga Minyak Dunia Terus Naik, Apa Dampaknya Bagi Indonesia?
Peristiwa yang sama juga pernah terjadi pada Oktober 1973. Saat itu, permintaan minyak mentah dunia juga sedang melonjak, dan dunia telah kehabisan seluruh kapasitas produksi cadangannya. Sementara saat ini, pertumbuhan konsumsi juga sedang melambat alias krisis dan kemungkinan akan semakin melambat seiring dengan terwujudnya kendaraan listrik.
Sejauh ini, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab memiliki kapasitas cadangan yang signifikan yang bisa digunakan untuk mengendalikan harga. Di sisi lain negara-negara pengekspor minyak bumi (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) juga tidak berusaha menaikkan harga melebihi beberapa dolar tambahan. Berbeda dengan konflik yang terjadi di tahun 1973 di mana negara-negara OPEC ini secara sepihak menaikkan harga minyak dunia sekitar 70 persen sehingga terjadi krisis pembelian minyak dunia.
Kemungkinan, harga minyak dunia bakal meroket lebih cepat lagi jika Israel menyimpulkan bahwa Hamas bertindak berdasarkan instruksi Teheran (Iran).
Baca juga: Pertamax Green 95 Alias Bioetanol Mulai Dijual Pertamina, Ini Lokasinya
“Masih terlalu dini untuk mengatakan apa dampaknya, meskipun pasar minyak dan ekuitas mungkin akan terkena dampak langsung,” kata Agustin Carstens, manajer umum Bank for International Settlements melansir Reuters, Selasa (9/10/2023).
Namun bukannya tidak mungkin negara besar seperti Amerika Serikat (AS) turut campur. Jika benar, maka kemungkinan Federal Reserve (Bank Sentral AS) akan mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama dari perkiraan banyak investor.
Aksi militer
Kelompok Islam Palestina Hamas melancarkan serangan militer terbesarnya terhadap Israel dalam beberapa dekade, dan itu kembali dilakukan lagi pada Sabtu (7/10).
Baca juga: Update Harga BBM Pertamina September 2023, Kembali Terjadi Penyesuaian
Serangan menewaskan ratusan warga Israel dan memicu gelombang serangan udara balasan Israel di Gaza, Palestina, yang berlanjut hingga Minggu (8/10/2023).
Konflik tersebut terancam menggagalkan upaya AS untuk menengahi pemulihan hubungan antara Arab Saudi dan Israel. Imbalan dari kerajaan dari pemulihan tersebut adalah adanya kesepakatan pertahanan antara Washington dan Riyadh.
Di sisi lain, normalisasi hubungan Saudi-Israel kemungkinan akan membekukan langkah-langkah menuju perdamaian antara Arab Saudi dan Iran.
Baca juga: Kelebihan Investasi Emas di Tahun 2023, Apa Benar Bisa Diandalkan?
Pusing, ya, kalau ngomongin konflik antara Israel dan Palestina. Perang kedua negara yang bertetangga ini sudah terjadi sejak puluhan tahun lalu, tepatnya di tahun 1948.
Akibat serangan yang dilayangkan Hamas akhir pekan lalu, Israel langsung membalas dendam. Hasilnya sekitar 1.100 orang penduduk dari kedua negara tewas.
Yang pasti, perang Israel dengan Hamas makin meningkatkan kekhawatiran terhadap perekonomian global.Â
Yuk, kita doakan agar perang antar dua negara ini bisa terselesaikan agar kehidupan para makhluk di berbagai pelosok dunia semakin aman, nyaman dan bebas dari krisis.