Review Otomotif
Perbedaan Sistem 4WD untuk Off Road dan On Road
Jangan salah pilih, yuk cari tahu perbedaan sistem 4WD serta kegunaannya saat berkendara, apalagi untuk off road.
4WD atau 4×4 merupakan istilah yang dipakai untuk mobil berpenggerak empat roda. Sistem ini digunakan oleh mobil berjenis SUV atau double cabin, yang memang memerlukan tenaga lebih untuk menerobos medan berat, termasuk di jalanan tanah (off-road).
Adanya sistem 4WD membuat torsi mesin tersalurkan secara merata ke keempat roda. Mesin akan menyalurkan tenaga ke transmisi dan menggerakkan roda dengan transfer case.
Selain tenaga lebih, tujuan penggunaan 4WD adalah untuk memungkinkan mobil memiliki traksi pada keempat roda saat melintasi jalan yang licin atau becek, bahkan tanjakan curam.
Baca juga: Mengenal Jenis-jenis Sistem Penggerak Mobil
Sesuai dengan kegunaannya, sistem 4WD dibagi menjadi tiga jenis, yaitu part time 4WD, full time 4WD, dan all wheel drive (AWD). Lebih jauh, yuk simak perbedaan sistem 4WD berikut ini.
Sistem 4WD part time dan full time
Secara umum, perbedaan sistem 4WD part time dan full time terdapat pada kegunaannya.
4WD part time adalah sistem yang bisa diatkifkan atau dinonaktifkan. Jadi, mobil bisa berjalan dengan sistem 4×2 dan 4×4. Artinya, sistem 4WD bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan.
Baca juga: Wajib Tahu! Kelebihan dan Kekurangan Mobil Penggerak Roda Belakang
Terdapat beberapa mekanisme untuk mengaktifkannya, yakni dengan elektris seperti banyak digunakan pada mobil masa kini dan mekanik.
Cara mengopasikannya pun tinggal putar tuas, hingga ikon lampu indikator 4WD menyala pada panel instrumen. Contoh mobil dengan 4WD part time elektris adalah Toyota Fortuner, Toyota Hilux, Isuzu Mu-X, dan Isuzu Dmax.
Keunggulan 4WD part time elektris lebih praktis karena tinggal memutar tuasnya saja, namun memiliki jeda waktu agar sistem 4WD-nya dapat berjalan.
Beberapa mobil perpindahan antara 2H ke 4H dapat dilakukan di bawah kecepatan 60 kilometer per jam, sedangkan untuk ke 4L harus dilakukan saat mobil berhenti total.
Baca juga: Ketahui Kelebihan dan Kekurangan Mobil Penggerak Roda Depan
Untuk mengoperasikan 4WD part time mekanis, pengemudi tinggal menggeser tuas yang umumnya berada sebelahan dengan tuas transmisi.
Keunggulan 4WD part time mekanis adalah perpindahan antara 4×2 menjadi 4×4 lebih instan, namun harus dilakukan ketika mobil berhenti total.
Tenaga pada sistem 4WD part time lebih merata yang didalurkan oleh transfer case, yakni 50% ke depan dan 50% ke belakang.
Nah di sini letak perbedaan sistem 4WD part time dan full time. Tenaga pada 4WD full time diatur sesuai kebutuhan tiap roda dengan diferensial.
Baca juga: Rekomendasi Harga Mobil SUV Terbaru Rp 500 Jutaan
Selain itu, perbedaan sistem 4WD part time dan full time terletak pada kegunaannya. 4WD part time memiliki pilihan 2H (4×2 high ratio), 4H (4×4 high ratio), dan 4L (4×4 low ratio).
2H yang menjadi default di 4WD part time digunakan untuk commuter sehari-hari ketika melewati jalan aspal.
Lalu 4H digunakan untuk melewati medan off road ringan, sedangkan 4L digunakan untuk melibas medan off road berat atau tanjakan curam.
Lantas bagaimana jika mode 4×4 pada sistem 4WD part time digunakan untuk harian di jalan aspal atau on road?
Mungkin, karena tenaga yang disalurkan sama rata, roda belakang bisa saja saja over spin ketika mobil berbelok atau melakukan manuver berputar.
Baca juga: Perubahan Fitur, Varian, dan Spesifikasi Toyota New Fortuner
Sementara untuk 4WD full time, berkat diferensial, mode 4×4 dapat digunakan untuk perjalanan sehari-hari baik di atas aspal dan medan off road ringan.
Tenaga pada roda dengan 4WD full time diatur sesuai kebutuhannya. Misalnya saat berbelok, agar tidak over spin, roda belakang tenaganya akan dikurangi secara.
Perbedaan sistem 4WD dan AWD
Perbedaan sistem 4WD dan AWD terletak pada tenaga dan traksi. Pada AWD akan membagi tenaga dan torsi secara otomatis ke seluruh roda tergantung kondisi yang dihadapi.
Tujuannya adalah untuk mendapatkan efisiensi dan performa yang seimbang. Namun, AWD tidak bisa mengubah modenya menjadi 2WD, 4H, atau 4L seperti penggerak 4WD.
Baca juga: Keunggulan Teknologi dan Fitur BMW di X Series
Contoh aplikasi AWD bisa dilihat pada teknologi xDrive yang dibenamkan pada mobil-mobil BMW. Secara otomatis sistem akan membaca medan jalan yang dilalui mobil, sehingga komputer dapat memberikan torsi dan traksi pada roda yang lebih membutuhkan.
Tidak heran bila sistem penggerak AWD ini tidak hanya bisa diaplikasikan pada SUV, tapi juga pada jenis mobil lain, semisal sedan atau wagon.
Mobil sport pun ada yang menggunakan sistem AWD, tujuannya untuk menyeimbangkan tenaga dan traksi pada masing-masing roda ketika mobil dipacu dengan kecepatan tinggi di tikungan.
Bagaimana sudah cukup jelas mengenai perbedaan sistem 4WD serta kegunaannya? Yuk, kita off road.