Travel & Lifestyle
Permainan Tradisional yang Bisa Dilakukan Di Rumah Bersama Anak
Selain punya quality time, yuk, nostalgia dengan permainan tradisional yang bisa dimainkan di rumah bersama anak berikut ini.
Demi mencegah penyebaran virus corona, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah mengeluarkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang berlaku mulai 10 April – 27 April 2020.
Terbitnya kebijakan ini mengharuskan kamu untuk menerapkan physical distancing, seperti yang paling umum adalah melakukan kegiatan belajar, bekerja, dan beribadah #dirumahaja.
Namun, ada kalanya kamu akan merasa jenuh bila terlalu lama di rumah saja. Namun tenang, kamu bisa mensiasatinya dengan quality time bersama keluarga serta mencoba permainan baru.
Baca juga:Â Cara Sederhana Agar Rumah Terhindar Dari Virus Corona
Untuk kamu yang besar di era 90an dan belum kenal gadget saat itu, yuk nostalgia dengan permainan tradisional yang bisa dimainkan di rumah sama anak berikut ini.
ABC lima dasar
Secara umum, permainan tradisional ini sangat mudah dan dapat melatih daya ingat serta kecerdasan anak.
ABC lima dasar dapat dimainkan dalam berbagai situasi, misalnya sambil istirahat di kasur, duduk di taman, dan sebagainya, karena permainan ini tidak membutuhkan alat bantu sama sekali.
Cara bermainnya cukup gunakan jari, lalu kamu dan anak hanya perlu menebak kata dengan abjad yang dimulai dari jari yang terpilih.
Baca juga:Â 8 Jenis Olahraga di Rumah yang Bisa Kamu Lakukan Setiap Hari
Contohnya, kamu dan anak mengacungkan dua jari, berarti kalian harus menebak kata yang di mulai dari huruf D. Kata yang dipilih beragam, sesuai dengan perjanjian awal, misalnya nama negara, kota, benda, binatang, buah, dan lain-lain.
Petak umpet
Permainan tradisional selanjutnya yang bisa kamu mainkan di rumah bersama anak dan keluarga adalah petak umpet.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, umpet berarti menyembunyikan diri. Yap, dalam permainan yang bisa dimainkan minimal dua orang ini masing-masing memiliki tugas untuk bersembunyi dan mencarinya.
Sebagai informasi, petak umpet juga dikenal dengan nama umpetan di beberapa daerah di Indonesia, .
Karena sedang di rumah saja, jangan bersembunyi di luar rumah. Kamu bisa memanfaatkan beberapa tempat di dalam rumah, seperti balik pintu, dalam lemari, atau kolong tempat tidur sebagai tempat persembunyian.
Baca juga:Â Jarang Diketahui, Ini 4 Kegiatan yang Dapat Dilakukan dari Rumah
Congklak
Permainan tradisional ini dapat dimainkan oleh dua orang dengan menggunakan papan, yang dinamakan papan congklak.
Papan tersebut terdapat 16 buah lubang, terdiri dari 14 lubang kecil yang saling berhadapan dan 2 lubang besar di kedua sisinya.
Tiap 7 lubang kecil di sisi pemain diisi dengan 7 buah biji conglak yang biasanya terbuat dari cangkang kerang, biji-bjian, kelereng, atau batu kecil.
Akhir permainan adalah jika 7 lubang milik salah satu pemain sudah kosong. Pemenang ditentukan dengan banyaknya biji di lubang besar. Semakin banyak, maka ia yang memenangkan pertandingan.
Baca juga: Mumpung #dirumahaja, Yuk Quality Time Bersama Keluarga
Seru bukan? permainan tradisional ini dinilai dapat mengajarkan anak berhitung serta meningkatkan nilai kompetitif dan kejujuran.
Bekel
Siapa yang sangka kalau nama permainan ini adalah serapan dari Bahasa Belanda, yakni bikkelspel yang berarti permainan bola.
Bekel dapat dimainkan mulai dari dua sampai lima orang pemain. Alat yang mesti disiapkan untuk bermain adalah bola bekel dan lima buah biji bekel.
Ketika bola dilempar dan memantul, pemain harus mengambil sebuah biji bekel dan kemudian menangkap bola. Setelah satu putaran selesai, dilanjutkan dengan mengambil dua biji bekel, kemudian tiga, begitu seterusnya sampai 5 biji bekel sekaligus.
Baca juga: Nostalgia, Mobil Era 90an yang Pernah Jadi Kendaraan Favorit Mudik
Jika gagal menangkap bola atau mengambil biji bekel maka harus bergantian dengan pemain lain. Permainan ini dapat melatih ketangkasan dan kordinasi antar pemain, termasuk anak-anak.
Engklek
Sama seperti bekel, permainan tradisional ini juga dikenal dalam Bahasa Belanda dengan nama zondag-maandag, yang secara harafiah berarti Minggu-Senin.
Mungkin, karena namanya itu, permainan ini membutuhkan tujuh buah kotak, sesuai dengan jumlah hari dalam seminggu, yang biasa digambar di atas tanah. Permainan ini juga biasa disebut debruk.
Jika di rumah saja, kamu bisa memanfaatkan ubin yang digambar dengan kapur atau crayon.
Cara bermainnya di dalam rumah, selain kotak yang dituliskan angka satu sampai tujuh, umumnya berdesain seperti pesawat, kamu membutuhkan pecahan genting atau bisa diganti dengan apa pun.
Baca juga: Rekomendasi Game Balap Seru untuk Dimainkan di Rumah
Pemain pertama akan melempar pecahan genting tersebut, yang disebut dengan gaco atau bite’ di salah satu angka, kemudian harus melangkah atau melompat dengan satu kaki.
Saat perjalanan pergi, kotak yang ada gaconya tidak boleh diinjak. Sementara saat berjalan pulang, gaco tersebut harus diambil. Apabila di tengah jalan pemain kehilangan keseimbangan dan menurunkan kakinya, maka ia dinyatakan kalah serta harus mengulang di kesempatan berikutnya.
Sementara jika berhasil membawa gaco pulang, dengan membelakangi kotang engklek, ia berhak melempar gaco ketingkatan yang lebih tinggi. Gaco yang jatuh di dalam kotak menjadi rumah pemain tersebut dan tidak boleh masuki gaco serta diinjak pemain berikutnya.
Selain keseimbangan, engklek disinyalir dapat melatih gerak motorik kasar anak.
Bermain peran
Siapa yang waktu kecil dulu pernah main rumah-rumahan, masak-masakan, atau dokter-dokteran?
Permainan peran ini dapat meningkatkan imajinasi pada anak. Kamu bisa bermain peran apa saja yang anak inginkan.
Misalnya dokter-dokteran, anak bisa berperan sebagai dokter sementara kamu dapat berperan sebagai pasien. Imajinasi anak dapat terasah di permainan ini, bagaimana menjadi dokter dengan memeriksa pasien, mendiagnosa penyakit, hingga meracik serta memberi obat.
Lain hal bila bermain masak-masakan, kamu dapat berperan sebagai pengunjung restoran yang memesan makanan. Maka, anak akan menjadi juru masak yang menyiapkan sampai dengan menghidangkan makanan tersebut.
Atau, mungkin saja ada peran lain seperti kantor-kantoran. Membalikkan keadaan, anak menjadi bos dan kamu menjadi pegawainya.
Baca juga: Tidak Mudik, Ini Makanan Khas Lebaran yang Bisa Disiapkan di Rumah
Intinya, permainan tradisional memiliki peran yang luas, sesuai dengan imajinasi kamu dan anak.
Permainan tradisional tidak hanya seru dan menyenangkan, tapi juga mengajarkan serta melatih anak banyak hal baru. Jadi, mumpung #dirumahaja, yuk sekalian nostalgia dengan bermain permainan tradisional dengan anak.
Permainan tradisional juga #BikinKamuSiap #LebaranDiRumahAja tanpa merasa bosan.