Baru
Pertalite Akan Dihapus Tahun Depan, Mitos atau Fakta?
Pertalite dihapus tahun depan itu bukan mitos tapi fakta. Ini penjelasan Pertamina mengenai rencana tersebut. Simak biar update!
Bertujuan menjual jenis BBM yang lebih ramah lingkungan dan mengatasi polusi udara di Tanah Air, PT Pertamina (Persero) akan berhenti berjualan Pertalite RON 90. Rencana ini akan dilakukan Pertamina tahun depan dan mengganti Pertalite dengan Pertamax dengan oktan yang menghasilkan emisi lebih rendah.
Menurut Direktur Utama (Dirut) Pertamina Nicke Widyawati, penghentian penjualan Pertalite ini merupakan rangkaian Program Langit Biru (tentang penggunaan bahan bakar rendah emisi) yang sudah dijalankan sejak dua tahun lalu.
Tahap pertama program ini dilakukan dengan menghapus Premium RON 88. Apakah jenis BBM baru pengganti Pertalite itu, dan harganya juga akan disubsidi oleh pemerintah?
Pengganti Pertalite
Rencananya Pertamina akan mengganti Pertalite dengan Pertamax Green RON 92. Lantas, apa bedanya Pertamax Green 92 dengan Pertamax biasa yang juga memiliki nilai oktan 92?
Baca juga: Manfaat Octan Booster, Beneran Bikin Mesin Bertenaga?
Pertamax yang lama akan diubah menjadi Pertamax Green 92. Meski nilai oktannya sama, Pertamax Green 92 lebih rendah emisi karena merupakan campuran bioetanol dari molases tebu sebesar 7 persen.
Seperti diketahui, campuran Etanol ini memang mulai banyak diproduksi di Indonesia di mana salah satu tujuannya adalah untuk mengurangi ketergantungan impor minyak mentah nasional.
“Program pertama menaikkan BBM subsidi dari RON 88 menjadi RON 90. Ini kita lanjutkan sesuai dengan rencana Program Langit Biru tahap dua, di mana BBM subsidi kita naikkan dari RON 90 ke RON 92,” kata Nicke, (30/8).
Baca juga: Jangan Salah, Ini Beda Rasio Kompresi dan Kompresi Mesin Mobil
Penghapusan jenis BBM ini, kata Nicke, sudah sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), di mana BBM yang diperbolehkan beredar di Indonesia harus minimal RON 91.
“Jadi di 2024, kita akan lanjutkan sesuai rencana program Langit Biru Tahap 2, di mana BBM bersubsidi kita naikkan dari RON 90 ke RON 92 (Pertamax), karena KLHK menyatakan oktan number yang boleh dijual di Indonesia minimum 90,” jelas Nicke.
Alasan Pertalite dihapus
Penghapusan Pertalite ini dibenarkan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Beliau mengatakan, Pertalite memang tidak akan dijual lagi mulai tahun 2024.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Cara Menghemat BBM Pakai Oktan Lebih Tinggi?
Luhut menjelaskan bahwa transportasi merupakan penyumbang terbesar polusi udara di Kota Jakarta. Oleh karenanya, pemerintah ingin benar-benar berusaha mengatasi masalah ini dimulai dari akarnya, yakni menghentikan penjualan BBM yang menghasilkan emisi tinggi.
“Karena sampai hari ini kita lihat bahwa yang paling banyak berpengaruh terhadap udara ini dari transportasi. Hasil dari pengetesan di lapangan sekarang, 37 persen sepeda motor itu tidak lulus emisi. Jadi sekarang kita mau perbaiki dulu bahan bakarnya. Jadi itu semua kita lakukan secara terukur,” kata Luhut.
Seperti diketahui angka oktan yang rendah membuat mesin kendaraan menghasilkan emisi gas buang yang lebih tinggi. Sebaliknya oktan yang tinggi membuat pembakaran di ruang mesin menjadi lebih sempurna dan tidak meninggalkan residu, sehingga sangat direkomendasikan buat mesin kendaraan yang digunakan sehari-hari.
Baca juga: Pertamax Green Dijual, Berapa Rasio Kompresi Mesin yang Cocok?
Selain transportasi, yang menjadi penyumbang polusi udara berikutnya berasal dari sektor industri yang banyak terdapat di wilayah sekitar Jakarta, seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Sektor ini kemudian yang seharusnya menjadi sasaran kebijakan pemerintah dalam menangani masalah polusi udara.
Harga BBM jenis baru
Soal harga Pertalite baru ini belum dipastikan berapa. “Kita akan tetap melihat supaya rakyat itu jangan sampai terbebani. Itu kuncinya,” pungkas Luhut.
Dan yang penting diketahui oleh masyarakat, ternyata harga Pertalite yang baru nanti juga akan mendapatkan subsidi oleh pemerintah.
Baca juga: Harga BBM Nonsubsidi Pertamina Mengalami Kenaikan, Ini Daftar Lengkapnya
Penghapusan Pertalite ini masih dalam tahap pengkajian internal perusahaan. Hingga kini belum ada keputusan lanjutan dari pemerintah ihwal rencana tersebut.
Jadi tentang Pertalite tidak akan dijual lagi tahun depan itu fakta, ya. Kiranya persiapan dari rencana ini berjalan lancar dan kebijakannya bisa diwujudkan sesegera mungkin agar masalah polusi udara di Kota Jakarta dan kota-kota besar lainnya bisa teratasi dengan baik, ya.