Keuangan
Prediksi Resesi Ekonomi 2023, Apa Benar Akan Terjadi di Indonesia?
Ancaman resesi ekonomi 2023 setelah Dana Moneter Internasional mengeluarkan peringatan. Bagaimana dengan nasib Indonesia?
Memasuki tahun baru ancaman resesi ekonomi 2023 kembali menjadi isu. Dana Moneter Internasional (IMF) menyebut sepertiga ekonomi dunia akan terdampak dari badai keuangan ini.
Direktur Pelaksana IMF, Kristalina Georgieva, mengatakan bahwa 2023 akan menjadi tahun yang “lebih sulit” dibanding tahun lalu karena perekonomian AS, Uni Eropa, dan China melambat.
“Kami memperkirakan sepertiga perekonomian dunia akan mengalami resesi. Bahkan di negara yang tidak mengalami resesi, akan terasa seperti resesi bagi ratusan juta orang,” kata Georgieva dikutip dari BBC.
Baca juga: Ada Inflasi, Kredit Kendaraan Bermotor Tetap Laku
Pernyataan itu kemudian membuat spekulasi bahwa Indonesia resesi pada tahun ini akan benar-benar terjadi. Benarkah hal tersebut?
Apa itu resesi ekonomi 2023?
Sebelum membahas kemungkinan Indonesia resesi, kenali dulu apa itu resesi? Mengapa menjadi momok menakutkan bagi seluruh penduduk di seantero bumi?
Kondisi resesi ekonomi yang diramalkan menekan perekonomian dunia adalah suatu periode menurunnya pertumbuhan ekonomi. Dampaknya antara lain meningkatnya pengangguran, kenaikan harga barang dan penurunan pendapatan negara.
Baca juga: Cara Gadai BPKB Mobil Baru dan Bekas Online, Prosesnya Cepat!
Presiden Joko Widodo dalam pernyataannya menyebut, Indonesia tidak terkena badai krisis ekonomi global di tahun ini. Presiden optimis Indonesia resesi tidak akan terjadi.
“Saya optimistis di 2022, pertumbuhan ekonomi kita di atas lima persen. Kita harapkan, kita berdoa juga di tahun 2023 ini bisa di atas lima persen lagi,” katanya.
Nada optimis tersebut diperkuat dengan pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Meski demikian Menkeu menganggap apa itu resesi adalah ujian berat bagi bangsa Indonesia.
Baca juga: Beli Mobil Lelang, Bagaimana Cara dan Aturannya?
“Ke depan, tantangan ekonomi akan diwarnai dengan suasana mirip tahun 2022 di berbagai belahan dunia. Seluruh pemangku kepentingan termasuk dalam KSSK (Komite Stabilitas Sistem Keuangan) akan terus bekerja di dalam menjaga stabilitas,” ujarnya dikutip Kontan.
Jadi, benarkah resesi akan menimpa Indonesia pada tahun ini? Jawabannya ternyata adalah tidak. Mengapa demikian?
Perekonomian Indonesia bertumbuh
Berbagai Lembaga internasional telah merevisi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Di antaranya, Dana Moneter Internasional (IMF) yang memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023 menjadi 5%.
Baca juga: Awal Tahun 2023, Pertamina Umumkan Harga Pertamax dan BBM Nonsubsidi Lainnya Turun
Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023 sebesar 4,8%. Asian Development Bank (ADB) memproyeksi ekonomi Indonesia tahun 2023 tumbuh 5%.
Lembaga finansial lainnya, Bloomberg Concensus memprediksi ekonomi Indonesia tahun 2023 tumbuh 4,9%. OECD memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023 sebesar 4,7%.
Menkeu optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5,3% secara yoy (year on year). Meski demikian ia menyiratkan kewaspadaan pemerintah melihat kondisi eknomi global yang masih tidak menentu.
Baca juga: Penghapusan Data STNK Mulai Berlaku, Jangan Telat Bayar Pajak Kendaraan
“Makanya kita selalu mengatakan optimis karena tadi kondisi ekonomi kita cukup confidence dan memberikan alasan untuk optimis, namun kita waspada karena memang turbulensi ini belum berakhir pada 2023,” ujar Sri.
Tips menghadapi resesi
Agar terhindar dari jeratan resesi ekonomi 2023 kamu sebaiknya lakukan beberapa tips menghadapi resesi di bawah ini.
- Jangan panik. Sikap panik justru membuat kamu kehilangan daya nalar dan kemampuan berpikir kritis untuk mencari solusi.
- Cari penghasilan tambahan. Salah satunya bisa memanfaatkan hobi yang disukai seperti memasak atau berkebun lalu menjualnya.
- Investasi dan miliki dana darurat. Salah satunya dengan investasi emas dan logam mulia yang bisa dijadikan aset dalam instrumen dana darurat.
- Pelajari keahlian baru. Teruslah melakukan pengembangan diri dan menguasai keahlian baru yang dapat diandalkan jika suatu saat mengalami kondisi yang tidak terduga. Ini termasuk salah satu investasi yang berguna di masa depan.
- Kurangi hutang. Resesi ekonomi akan membuat suku bunga pinjaman naik, jadi segera lunasi hutang jangka panjang sekarang juga.
Baca juga: Kelebihan Investasi Emas di Tahun 2023, Apa Benar Bisa Diandalkan?
Langkah lain untuk mendapatkan penghasilan tambahan, kamu dapat menjadi Teman SEVA. Ini adalah program insentif yang memungkinkan kamu memperoleh uang tambahan secara aman dan nyaman.
Teman SEVA memberi penghasilan Rp1 Juta hingga Rp2,5 Juta per mobil yang berhasil dijual. Semakin banyak mobil yang kamu rekomendasikan dan jual, maka penghasilanmu juga akan semakin besar.
Berikut nominal insentif program Teman SEVA yang bisa bikin kamu mendapatkan uang tambahan.
- Skema 1, dengan harga OTR Final mencapai Rp 100-250 juta mendapatkan insentif sebesar Rp1 juta.
- Skema 2 dengan harga OTR Final: Rp 250,01 – 500 juta akan mendapatkan insentif sebesar Rp1,5 juta.
- Skema 3 dengan harga OTR Final: Rp 500,01-750 juta mendapatkan insentif sebesar Rp2 juta.
- Skema 4 dengan harga OTR Final lebih dari Rp 750,01 juta akan mendapatkan insentif sebesar Rp2,5 juta
Semua insentif akan ditransfer ke akun AstraPay, jadi jangan lupa unduh aplikasinya secara gratis di Playstore dan AppStore. Tunggu apalagi, segera daftar Teman SEVA sekarang juga.