Otomotif
Program Langit Biru, Pertamina Beri Diskon Harga Pertalite
Program Langit Biru Pertamina terus dijalankan, salah satunya melalui pemberian diskon harga Pertalite.
PT Pertamina (Persero) akan memperluas jangkauan pemberian diskon pembelian BBM jenis Pertalite ke seluruh Pulau Jawa hingga Bali.Â
Kedua wilayah tersebut dipilih sebab dianggap memiliki daya beli cukup tinggi dan konsumsi Premium masih tinggi.
Pemberian diskon Pertalite yang merupakan bagian dari Program Langit Biru dilakukan demi mendorong minat masyarakat untuk menggunakan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan, sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.20 tahun 2018.
Baca juga:Â Jangan Asal Pilih, Ini Cara Menentukan BBM yang Tepat untuk Mobil
Sebagai informasi, Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) dalam risetnya, menyebut, populasi kendaraan yang terus membludak turut berpengaruh terhadap kondisi udara Jakarta.
Tercatat sekitar 20 juta unit kendaraan lalu lalang di wilayah Jakarta, di mana 15 juta berupa kendaraan roda dua dan 5 juta sisanya roda empat.
Kontribusi 44,53 persen dari sepeda motor tidak hanya dari DKI Jakarta. KPBB pernah melakukan traffic counting masuknya potensi kendaraan commuter dari Bodetabek ke Jakarta.
Baca juga:Â Campur BBM Beda Oktan, Ini Dampaknya Bagi Mesin Mobil
Dalam catatan KPBB, kendaraan yang menghasilkan jumlah polutan tertinggi per hari adalah sepeda motor, yakni motor 8.500 ton (44,53 persen), disusul bus (21.43 peesen) 4.106 ton, mobil pribadi 2.712 ton (16,11 persen).
Persentase tersebut mengandung zat-zat seperti PM, HC, CO,
Pertalite menjadi seharga Premium
Oleh karena itu, masyarakat dapat menikmati bahan bakar Pertalite menjadi seharga Premium, yakni Rp 6.450 per liter dari harga normal sekitar Rp 7.650 per liter.
Adapun yang berhak mendapatkan promo harga ini antara lain motor, lalu angkutan umum plat kuning, serta taksi plat kuning. Artinya, mobil pribadi atau dinas akan dikecualikan, sebagaimana yang berlaku di Bali dan Tangerang Selatan sebelumnya.
Setelah Pulau Jawa dan Bali pihak Pertamina akan membidik Pulau Sumatera untuk mendorong transaksi penggunaan Premium ke BBM yang lebih ramah lingkungan.
Baca juga:Â Mengisi BBM Jangan Sampai Full Tank, Ini Alasannya
Terdapat dua kriteria utama dalam menentukan wilayah yang diprioritaskan untuk menerapkan Program Langit Biru. Pertama, wilayah dimaksud harus memiliki masyarakat dengan daya beli BBM berkualitas tinggi. Kedua, konsumsi Premium di kota tersebut masih sangat tinggi.
Program Langit Biru diluncurkan tahun 1996
Dikutip dari situs resmi dephub.go.id, Program Langit Biru bertujuan untuk mengendalikan serta mencegah pencemaran udara dan mewujudkan perilaku sadar lingkungan baik dari sumber tidak bergerak (industri) maupun sumber bergerak, yaitu kendaraan bermotor.
Terdapat beberapa hal yang mendorong terbentuknya Program Langit Biru, di antaranya adalah sistem transportasi mengalami krisis, misalnya krisis energi dan krisis lingkungan.
Program Langit Biru diluncurkan pertama kali pada tahun 1996 oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup melalui Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 15 Tahun 1996.
Baca juga:Â Jauh Lebih Hemat Jadi Alasan LCGC Wajib Pakai BBM RON 92
Selain penerapan program tersebut, untuk meningkatkan minat masyarakat agar menggunakan BBM beroktan tinggi, aspek edukasi juga harus terus disampaikan terkait manfaat penggunaannya.
BBM dengan oktan tinggi juga dapat mempengaruhi performa mobil, di antaranya mampu menghindari knocking atau bunyi ngelitik dari dalam mesin, hingga membuat ruang bakar menjadi lebih bersih.
Namun, pemilihan jenis bahan bakar tetap harus disesuaikan dengan anjuran yang diberikan pabrikan. Sebab, jika menggunakan jenis bahan bakar yang tidak sesuai maka akan membahayakan komponen mesin.