Tips & Rekomendasi
Risiko yang Mengintai Jika Mobil Jarang Servis
Mobil jarang servis? Awas, risiko-risiko ini bisa mengintai mobil kamu! Apa saja? Baca selengkapnya di sini.
Punya mobil jarang servis? Kamu perlu berhati-hati karena akan ada risiko yang mengintai jika hal tersebut jarang dilakukan.
Melakukan servis berkala terhadap kendaraan termasuk mobil adalah hal yang wajib dilakukan oleh seluruh pemilik kendaraan.
Baik untuk mobil yang sering dipakai untuk mobilitas sehari-hari, maupun mobil yang lebih banyak terparkir di rumah alias jarang digunakan.
Baca juga: Macam-macam Filter Mobil dan Kapan Harus Menggantinya
Servis berguna untuk memastikan apakah mobil masih dalam performa yang optimal.
Selain itu, mengecek kondisi mobil berguna untuk mengetahui apakah komponen-komponen pada mobil kondisinya masih bagus atau perlu diganti.
Lalu, apa saja sih risiko yang mengintai jika mobil jarang servis? Simak penjelasannya berikut.
Performa mesin menurun
Hal pertama yang paling terkena dampak kalau mobil jarang diservis adalah mesin. Kualitasnya bisa menurun karena sejumlah komponen, seperti air radiator yang mengering.
Radiator sendiri berfungsi untuk menjaga suhu mesin mobil agar tidak overheat. Jika air radiator habis serta kipas pendingin (thermostat) mengalami kerusakan, akan berdampak pada kerja radiator.
Baca juga: Harga Coating Mobil Sesuai Jenis dan Kelebihannya
Kemudian, kondisi oli mesin pun juga perlu diperhatikan saat servis mengingat fungsinya yang menjaga kebersihan mesin, mendinginkan mesin akibat panas dari pembakaran, serta melumasi permukaan logam yang saling bergesekan.
Makanya, walaupun mobil jarang digunakan juga tetap wajib servis. Sebab, mesin yang jarang difungsikan bisa mengalami proses oksidasi karena tidak mendapat pelumasan dari oli dan akhirnya muncul karat.
Kalau ada komponen-komponen mesin yang sudah berkarat, tentunya performa mesin jadi menurun bahkan bisa membuat mobil tiba-tiba mogok di jalan.
Pembakaran jadi boros
Risiko mobil jarang servis juga berpengaruh terhadap pembakaran mobil. Dalam sistem pembakaran, komponen yang perlu diperhatikan kondisinya adalah busi.
Apabila busi kondisinya sudah rusak atau performanya menurun, maka akan berdampak pada penurunan performa mesin.
Baca juga: Kelebihan Penggerak Roda Depan pada MPV Masa Kini
Busi yang lemah akan membuat percikan api kurang optimal sehingga membuat proses pembakaran tidak stabil.
Dengan melakukan servis, kamu dapat melihat apakah kondisi busi masih bagus atau harus diganti. Kalau sudah harus diganti, biaya yang dikeluarkan tidak sedikit.
Gangguan kelistrikan
Komponen lainnya yang juga akan mengalami masalah kalau mobil jarang diservis adalah komponen kelistrikan seperti alternator.
Alternator berfungsi menyuplai arus listrik ke komponen mobil yang butuh tenaga listrik, seperti lampu, audio, kaca jendela, wiper, dan lain sebagainya.
Baca juga: Efek Sering Ganti BBM Bagi Mesin Mobil
Jika kondisi alternator bermasalah, maka aki mobil tidak dapat menyuplai listrik ke komponen yang membutuhkan dan hanya mampu bertahan sebentar. Akibatnya, mobil jadi sulit dinyalakan dan bahkan bisa mogok.
Kapan mobil servis berkala?
Nah, kira-kira kapan sih servis berkala mobil dilakukan? Biasanya patokannya setiap 10.000 kilometer, lalu ada juga yang menggunakan patokan waktu seperti enam bulan sekali.
Untuk mempermudah kamu dalam mengingatnya, mungkin bisa menggunakan patokan bulanan. Selain itu, patokan kapan mobil harus servis juga tergantung dari seberapa sering pemakaian mobil.
Baca juga: Tips Memilih Asuransi Mobil yang Tepat
Apabila mobil rutin dipakai hampir setiap hari, sebaiknya diservis sebelum enam bulan pemakaian. Apalagi kalau sudah jarak tempuh sudah bertambah 10.000 kilometer.
Jadi, jangan sampai mobil jarang servis karena akan mempengaruhi performa dari mobil itu sendiri serta menguras biaya maintenance.
Mobil yang rajin diservis tentunya akan lebih nyaman dikendarai, bukan?