Review Otomotif
Sebelum Pakai, Cek Dulu Apa Keuntungan Bioetanol bagi Mesin Mobil
Disebut-sebut lebih ramah lingkungan, ini keuntungan lain menggunakan Bioetanol pada mesin kendaraanmu. Apa saja yang sih?
Seperti sudah diketahui, Pertamina menambah jenis bahan bakar baru yang berasal dari nabati, yaitu Bioetanol atau yang disebut E5. Jenis BBM Bioetanol ini bakal diluncurkan Pertamina Juli 2023 ini secara merata ke seluruh wilayah di Indonesia.
Bioetanol merupakan campuran bahan bakar Pertamax RON 95 dengan 5 persen nabati etanol yang berasal dari molase atau fermentasi tebu. Tujuan pemerintah membuat bahan bakar nabati ini adalah untuk mengurangi ketergantungan pada minyak.
Kehadiran Bioetanol disebut-sebut lebih ramah lingkungan dan bisa membantu mengurangi gas buang kendaraan. Sehingga bisa jadi solusi untuk menekan polusi udara yang sudah sangat mengkhawatirkan, khususnya di kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta.
Baca juga: Inilah 3 Fakta BBM Bioetanol yang Akan Segera Diluncurkan Pertamina
Oleh karena itu, diperkirakan, popularitasnya akan menggeser Pertalite dan Pertamax karena kualitas kandungannya yang ramah lingkungan.
Keuntungan Bioetanol
Lantas, apa sajakah keuntungan atau kelebihan lain menggunakan BBM non subsidi Bioetanol? Yuk, simak penjelasannya di sini.
- Oktan lebih tinggi
Tingkat oktan Bioetanol lebih tinggi dari Pertalite dan bensin jenis lain hingga Pertamax itu sendiri, sehingga bisa menghasilkan RON hingga 111. Sementara kandungan oktan pada Pertalite hanya 90 dengan warna hijau dan jernih. Dengan begitu, bisa memberikan peningkatan tenaga dan kinerja mesin mobil.
- Mengurangi emisi gas rumah kaca
Salah satu manfaat utama Bioetanol adalah kemampuannya dalam mengurangi emisi gas rumah kaca. Saat dibakar di dalam sistem pembakaran mesin mobil, BBM baru ini menghasilkan emisi karbondioksida yang jumlahnya jauh lebih rendah dibandingkan dengan bahan bakar fosil seperti bensin atau solar.
Baca juga: Manfaat Octan Booster, Beneran Bikin Mesin Bertenaga?
Tanaman yang digunakan sebagai bahan baku BBM non subsidi ini, seperti jagung atau tebu, pun menyerap karbondioksida selama proses fotosintesisnya, sehingga membantu mengurangi konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer.
- Ketersediaannya mumpuni
Menurut Kementerian ESDM, program Bioetanol Tebu yang dicanangkan Presiden Jokowi ini akan memproduksi Bioetanol hingga 1,2 juta kilo liter pada 2030.
- Efisiensi Mesin mobil
Penggunaan Bioetanol disebut dapat meningkatkan efisiensi mesin mobil sebanyak 10,9%.
- Lebih irit BBM
Bioetanol, per liternya dapat menempuh jarak hingga 54,04 kilometer. Dengan demikian, menggunakan BBM ini lebih hemat hingga 15,8%.
- Energi pembaruan yang lebih mandiri
Kehadiran BBM non subsidi ini memberikan harapan baru pada pemenuhan kebutuhan energi dalam negeri, sehingga kita tak bergantung lagi pada impor bahan bakar fosil.
Baca juga: Urai Kemacetan, Pemprov DKI Jakarta Berencana Atur Jam Kantor
Dengan mengandalkan sumber daya hayati yang diperbaharui ini, negara dapat membangun kapasitas produksi Bioetanol yang lebih besar dan meningkatkan keberlanjutan energi secara keseluruhan. Sekaligus, membuka lapangan pekerjaan baru juga bagi masyarakat.
Jenis mobil yang cocok
Penggunaan Bioetanol tidak bermasalah pada mobil-mobil Toyota. Dijelaskan Direktur Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufactur Indonesia (TMMIN) Bob Azam. Namun demikian, tetap perlu dilakukan uji coba.
Begitu juga kata Head Product Improvement/EDER Dept Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Bambang Supriyadi. Pemakaian Bioetanol pada kendaraan pabrikan Daihatsu masih butuh penyesuaian pada sektor mesin. Ini untuk mengetahui apakah bahan bakar tersebut cocok pada mobil-mobil Daihatsu.
Baca juga: Liburan Pakai Mobil Pribadi, Apa Saja Yang Harus Dipertimbangkan?
“Perlu di cek secara detail dan dicoba terlebih dahulu, tidak bisa dikira-kira,” imbuh Bambang.
Sejauh ini, Bob menjelaskan, mesin Toyota secara global sudah mencapai spesifikasi E10 atau campuran Etanol terbarukan 10 persen.
“Secara global E5 itu bisa, tidak ada (penyesuaian). Cuma gini, ada dua engine-nya dan bahan bakarnya. Kalau engine-nya tidak ada masalah, tapi bahan bakarnya bagaimana? Kalau Biosolar (sebelumnya) dilakukan ujicoba, B10, B20,” kata Bob melansir Liputan6.
Baca juga: Sejumlah Harga BBM Naik Mulai Juli 2023, Ini Daftar Lengkapnya
Itulah hal yang perlu kamu ketahui mengenai keuntungan menggunakan Bioetanol. Semoga penjelasan di atas bisa memberikan pencerahan kepada kamu dalam memilih bahan bakar terbaik untuk kendaraan.