Review Otomotif
Sehari Menyusuri Klasiknya Yogyakarta dengan Honda CMX 500 REBEL
Yogyakarta memiliki beragam atraksi yang didukung kemudahan akses dan akomodasi, sehingga menjadikannya selalu ingin dikunjungi lagi dan lagi. Itu semua masih ditambah dengan kekayaan kulinernya yang melegenda.
Tak heran Yogyakarta menjadi destinasi terpopuler di Indonesia setelah Bali.
Gunung Nglanggeran merupakan satu-satunya gunung api purba di Yogyakarta yang pernah aktif puluhan juta tahun lalu. Gunung ini memiliki dua puncak, yaitu puncak barat dan puncak timur, dengan kaldera di tengahnya. Dengan waktu satu setengah hingga dua jam pendakian saja, kita sudah bisa tiba di puncak gunungnya.
Berada di ketinggian sekitar 700 meter dari permukaan laut, puncak Gunung Nglanggeran adalah salah satu tempat terbaik untuk menyaksikan matahari terbit. Tak heran, banyak pendaki yang berkemah di sini.
Cave Tubing di Gua Pindul
Usai menuruni Gunung Nglanggeran, perjalanan dilanjutkan dengan memacu adranalin di Gua Pindul. Jarak keduanya tidak terlalu jauh, hanya sekitar 30 menit berkendara.
Namun sebelumnya, mampir dulu untuk makan siang di Sate Pak Turut. Rumah makan ini menyediakan sate kambing paling terkenal di Gunungkidul dan telah berjualan sejak lebih dari 30 tahun lalu. Tak heran, rasanya amat spesial.
Bila umumnya bumbu sate kambing menggunakan kecap, maka sate di sini menggunakan bumbu gulai dengan aroma rempah yang kuat. Daging yang digunakan pun kambing muda agar lebih empuk dan mudah menyerap bumbu.
Jalanan menuju Gua Pindul sedikit bergelombang, namun tetap terasa nyaman dilalui oleh Honda CMX 500 REBEL, karena motor bergaya cruiser ini telah dibekali dengan suspensi teleskopik 41 mm pada bagian depan dan suspensi ganda Showa 95 mm di bagian belakang, daya redamnya pun dapat diatur untuk menopang rangka jenis steel diamond, sehingga memberikan kestabilan pada motor.
Untuk menunjang kestabilan tersebut, Honda CMX 500 REBEL juga mengunakan ban yang lebar, yaitu Dunlop 130/90 di depan dan 150/80 di belakang, yang membalut velg aluminium berukuran 16 inci.
Selain itu, motor ini juga sudah dilengkapi pengereman berteknologi ABS double disc brake dengan dual piston di depan dan single piston di belakang.
Gua Pindul memiliki aliran sungai bawah tanah dari Sungai Oyo, sungai yang sama yang membelah ngarai di Air Terjun Sri Gethuk. Turis dapat menyusuri sungai di perut bumi sepanjang 300 meter ini menggunakan ban sebagai pelampung atau dikenal dengan sebutan cave tubing.
Penyusuran ini membutuhkan waktu antara 45 hingga 60 menit. Tidak ada persiapan khusus untuk melakukan cave tubing di Gua Pindul, turis hanya tinggal mengenakan pelampung dan headlamp, kemudian duduk di atas ban, yang semuanya sudah disediakan operator. Aliran sungai yang tenang pun menjadikan aktivitas ini aman dilakukan oleh siapa pun, mulai dari anak-anak hingga orang tua.
Menjelang sore, kami melanjutkan perjalanan ke selatan dan menunggu matahari terbenam dari salah satu restoran di Pantai Indrayanti. Tak hanya berhiaskan bukit karang, pasir putih, dan perairan jernih, Pantai Indrayanti juga dilengkapi restoran dan kafe, serta deretan penginapan.
Suasana semakin romantis ketika sejumlah gazebo di pantai dihiasi lampu-lampu kecil di malam hari.
Suasana Malam Yogyakarta
Sebelum kembali ke hotel untuk beristirahat, tak ada salahnya menikmati suasana malam Yogyakarta dengan makan malam di Angkringan Lik Man. Menu andalannya adalah nasi kucing dengan oseng tempe, oseng teri, dan sambal, yang kemudian dibungkus daun pisang.
Turis dapat menambah lauk di luar lauk standar tersebut dengan pilihan berupa sate usus, sate telur puyuh, sate kerang, sate kulit, sate ayam, gorengan, dan kerupuk. Tak lupa kami menyeruput Kopi Joss, kopi panas yang dicelupkan arang panas, khas Yogyakarta. Harga makanan dan minumannya bervariasi mulai Rp 1.000 hingga Rp 30.000, dan buka selepas senja hingga dini hari.
Setelah digunakan seharian menyusuri jalanan Yogyakarta, Honda CMX 500 REBEL tergolong hemat bahan bakar, rata-rata satu liter bensin jenis Pertamax dapat menempuh jarak 25 kilometer dengan kapasitas tangkinya sendiri 11,2 liter.
Di atas tangki itu, untuk menunjang kenyamanan berkemudi, terdapat stang model fatbar bersama dengan instrumen kecepatan digital dengan iluminasi negatif berwarna dasar biru. Posisi kunci kontak pun disematkan di sebelah kiri tangki guna memenuhi tantangan untuk menghadirkan model yang terlihat klasik.
Kesan klasiknya seolah menyatu dengan suasana Yogyakarta yang tetap mempertahankan sejarah dan budayanya di era modern ini.
Honda CMX 500 REBEL dijual dengan harga Rp 147.387.500 di diler Honda Big Wing. Di Yogyakarta, diler tersebut berlokasi di Jalan Raya Magelang Km 7,2. Motor ini tersedia dalam tiga pilihan warna, yakni Millenium Red, Mat Armored Silver Metallic, dan Graphite Black.
Menikmati berbagai aktivitas di Gunungkidul dan keliling Yogyakarta dengan mengendarai motor ternyata hal yang menyenangkan. Terlebih sepanjang perjalanan ditemani oleh hawa yang sejuk dan suasana yang masih asri.
Kegiatan ini dapat menjadi pilihan berlibur bagi para biker yang jemu dengan kemacetan kota besar seperti Jakarta. Ayo, tunggu apa lagi?