Berita Utama Otomotif
Sejarah Pertalite, Masihkah Jadi BBM Murah?
Sejarah Pertalite pertama kali diluncurkan pada 24 Juli 2015 lalu di Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Masihkah jadi yang termurah?
Berdasarkan sejarah Pertalite yang pertama kali diluncurkan pada 24 Juli 2015 lalu, harga per liternya adalah Rp 8.400 per liter. Pada saat itu, Pertalite memang masih belum masuk ke dalam golongan BBM bersubsidi karena masih ada Premium.
Namun ketika Premium dihapuskan pada 10 Maret 2022 lalu, Pertalite langsung menggantikannya menjadi BBM bersubsidi. Harga Pertalite saat ini juga sudah mengalami kenaikan, yaitu mencapai Rp 10.000 per liternya.
Kenaikan harga Pertalite ini sudah diresmikan pada tanggal 3 September 2022 lalu. Harga Pertalite tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp 2.350 per liternya dari yang awalnya Rp 7.650 per liternya.
Ke depannya juga kemungkinan untuk pembelian Pertalite akan dilakukan pembatasan. Namun dalam hal ini Pertamina sendiri masih menunggu arahan dari pemerintah sehingga pembatasan Pertalite ini belum bisa dilakukan.
Baca juga: Pembatasan Pembelian Pertalite Tetap Berlaku Meski Harga Sudah Naik?
Nah, bagaimana sih sejarah Pertalite selengkapnya?
Lantas, apa saja kelebihan penggunaan Pertalite pada kendaraan?
Kelebihan Pertalite pada kendaraan
Salah satu kelebihan penggunaan Pertalite bagi mesin kendaraan yang paling utama adalah kandungan oktan yang lebih tinggi dari Premium yang hanya memiliki oktan 88 sedangkan Pertalite memiliki kandungan oktan 90.
Baca juga: Apa Sih Kelebihan Pertalite Pada Mobil?
Kelebihan lainnya adalah jika digunakan pada kompresi mesin yang sesuai, Pertalite bisa mengoptimalkan kinerja mesin mobil, menjaga ruang bakar bersih dan menciptakan efisiensi bahan bakar.
Sebagai informasi, bahan bakar jenis Pertalite dengan oktan 90, disarankan untuk mobil dengan rasio kompresi mesin 9:1 sampai 10:1. Pertalite juga memiliki kandungan sulfur maksimal 200 ppm (part per million), serta tidak mempunyai kandungan timbal.
Akan tetapi, beberapa informasi juga menyebutkan bahwa Pertalite bisa menyebabkan mesin kendaraan cepat rusak. Apakah itu benar?
Pertalite merusak mesin
Mitos mengenai Pertalite bisa merusak mesin mobil, sebenarnya baru akan terjadi jika digunakan pada mesin dengan kompresi di atas 10:1. Salah satu mobil yang masih bisa menggunakan Pertalite adalah Toyota Kijang Innova varian bensin.
Baca juga: Beli Pertalite Pakai Aplikasi MyPertamina, Bagaimana Caranya?
Penggunaan bahan bakar dengan oktan yang rendah pada mesin dengan kompresi tinggi ini dapat menyebabkan pembakaran menjadi tidak sempurna. Pada akhirnya, ini akan membuat mesin ngelitik alias knocking dan berpengaruh pada tenaga dan torsi berkurang.
Hal inilah yang akan menyebabkan mesin menjadi rusak, apalagi jika dibiarkan terjadi dalam waktu yang lama. Untuk itu, sebaiknya pada mobil-mobil dengan kompresi mesin lebih dari 10:1 menggunakan bensin dengan RON 92 seperti Pertamax.
Nah, itulah informasi mengenai sejarah Pertalite yang ada di Indonesia. Sebagai BBM bersubsidi, penggunaan Pertalite sebaiknya memang hanya untuk golongan yang diperbolehkan dan tidak untuk golongan mampu ya!