Otomotif
Setelah 56 Tahun, Obor Asian Games Kembali ke Indonesia
Asian Games adalah ajang olahraga yang diikuti oleh seluruh negara Asia yang terdaftar di dalam Dewan Olimpiade Asia (OCA). Asian Games muncul setelah Perang Dunia II sebagai sebuah kompetisi baru di Asia yang tidak menggunakan kekerasan dalam pertandingannya.
Pada tahun 1948, muncullah ide dari Guru Dutt Sondhi, perwakilan India di Olimpiade London, untuk membentuk suatu federasi yang dapat menaungi Asian Games. Usulan tersebut pun disetujui oleh semua perwakilan Olimpiade di kawasan Asia.
Akhirnya, panitia persiapan dibentuk untuk membuat rancangan piagam Federasi Atletik Amatir Asia. Setelah itu, Federasi Atletik Amatir Asia berubah nama menjadi Asian Games Federation (Federasi Asian Games) pada tahun 1949, yang mana menjadi awal diadakannya Asian Games.
Asian Games pertama kali dilangsungkan di Dehli, India pada 4-11 Maret 1951 yang secara resmi dibuka oleh Presiden Rajendra Prasa di Stadion Nasional Dhyan Chand. Asian Games 1951 memperebutkan 169 medali emas dan mempertandingkan enam cabang olahraga, yaitu atletik, akuatik (renang, loncat indah, dan polo air), bola basket, balap sepeda (jalan raya dan trek), sepakbola, serta angkat besi.
Pesta olahraga negara-negara di Asia yang pertama ini diikuti oleh 491 atlet dari 11 Komite Olimpiade Nasional (NOC), yakni Afganistan, Burma, Srilangka, India, Indonesia, Iran, Jepang, Nepal, Filipina, Singapura, dan Thailand.
Pada 24 April – 9 Mei 1954, giliran Filipina yang menjadi tuan rumah. Presiden Filipina, Ramon Magsaysay membuka secara resmi ajang olahraga Asia ini di Stadion Rizal Memorial di Malate, Manila.
Asian Games kedua ini diikuti oleh 970 peserta dari 19 NOC yang memperebutkan 229 medali emas. Sedangkan cabang olahraga yang dipertandingkan adalah atletik, akuatik (renang, loncat indah, dan polo air), bola basket, tinju, sepakbola, menembak, angkat besi, serta gulat.
Jepang sukses menjadi juara umum dengan menggondol 98 medali, yaitu 38 emas, 36 perak, dan 24 perunggu. Raihan medali Jepang unggul jauh dari kontestan lainnya. Peserta dengan raihan medali terdekat adalah Filipina, yang meraih 45 medali dengan 14 emas, 14 perak, dan 17 perunggu.
Pada 24 Agustus – 4 September 1962, Indonesia tercatat sebagai negara keempat yang menjadi tuan rumah Asian Games, setelah sebelumnya dilangsungkan di Tokyo, Jepang pada 1958. Pagelaran olahraga akbar Asia ini dibuka secara resmi oleh Presiden pertama Indonesia, Soekarno, di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.
Cabang olahraga yang dipertandingkan lebih banyak dari Asian Games sebelumnya, yaitu 14 cabang yang terdiri dari olahraga air (renang, loncat indah, dan polo air), basket, atletik, tinju, bulu tangkis, balap sepeda, menembak, tenis, tenis meja, sepakbola, voli, angkat besi, hoki lapangan, dan gulat.
Tersedia 460 medali yang harus diperebutkan oleh 1.945 atlet dari 18 NOC. Saat itu, Indonesia berhasil menjadi runner up dengan 77 medali, yaitu 21 emas, 26 perak, dan 30 perunggu. Tahun ini juga menjadi Asian Games tersukses Indonesia, yang berhasil mendapatkan medali terbanyak selama sejarah Asian Games.
Indonesia hanya kalah dari Jepang yang unggul sangat jauh dengan 161 medali, dengan rincian 73 emas, 65 perak, dan 23 perunggu.
Setelah 56 tahun berlalu, akhirnya obor Asian Games kembali ke Indonesia. Asian Games 2018 ini akan berlangsung pada 18 Agustus – 2 September mendatang di Jakarta dan Palembang yang diikuti oleh 45 negara, termasuk Indonesia.
Ada 37 cabang olahraga yang akan dipertandingkan di Asian Games 2018, antara lain adalah 28 cabang olahraga Olimpiade, 4 cabang olahraga Asia, dan 5 cabang olahraga lain hasil usulan dari negara tuan rumah.
Persiapan matang juga sudah dijalankan oleh Indonesia untuk menyambut ajang olahraga 4 tahunan ini, seperti penyelesaian tahap akhir venue Asian Games, perluasan sistem ganjil-genap, buka-tutup beberapa pintu tol, uji coba LRT Palembang, dan lain-lain.
Semoga dengan semua persiapan tersebut Asian Games 2018 dapat berlangsung dengan lancar dan aman. Lalu, Indonesia bisa mengulang kesuksesan yang telah diraih pada tahun 1962, atau bahkan bisa lebih dengan menjadi juara umum di Asian Games 2018. Indonesia bisa!