Tips & Rekomendasi
Shockbreaker Mobil Bocor, Apa Dampak dan Bahayanya?
Shockbreaker mobil bocor bisa membuat ketidaknyamanan saat berkendara. Jika dibiarkan, apa saja dampak yang bakal ditimbulkannya?
Shockbreaker mobil bocor tentunya hal ini bisa mengganggu rasa nyaman ketika berkendara. Fungsi shockbreaker adalah untuk meredam guncangan saat melewati jalan bergelombang atau lubang sehingga kabin semakin nyaman saat kamu berada di dalamnya.
Komponen ini juga memiliki masa dalam menjalankan tugasnya untuk dipakai mobil. Seiring mobil digunakan, seal shockbreaker bisa saja aus dan getas sehingga menyebabkan kebocoran oli.
Ketika kebocoran pada shockbreaker terjadi, biasanya akan ada gejala-gejala yang dapat dirasakan oleh pengguna mobil. Misalnya adalah ketidaknyamanan akibat guncangan-guncangan dan mobil limbung.
Baca juga: Mobil Brebet Saat Digas, Apa Sih Penyebabnya?
Untuk lebih lengkapnya, yuk simak tanda shockbreaker mobil rusak serta dampak yang akan ditimbulkannya!
Ciri-ciri shockbreaker mobil bocor
Tanda awal shockbreaker mobil bocor adalah biasanya akan muncul rembesan-rembesan oli pada bagian luarnya. Hal ini menunjukkan bahwa shockbreaker sudah tidak berjalan dengan baik untuk meredam daya pantul dari per mobil.
Baca juga: Jenis dan Cara Merawat Rem Tangan Mobil
Ini terjadi karena pantulan pada per mobil hanya dapat diredam oleh sifat hidraulis yang berasal dari oli yang ada dalam di dalam shockbreaker itu sendiri. Beberapa pemilik mobil mungkin menggunakan shockbreaker jenis gas.
Meskipun shockbreaker yang digunakan sudah merupakan jenis gas, tetap saja memiliki kandungan oli yang ada di dalamnya. Oli dalam shockbreaker ini berfungsi untuk melembutkan bantingan dari mobil yang mengalami proses suspensi.
Dampak shockbreaker mobil bocor
Shockbreaker mobil bocor yang dibiarkan dapat merusak kaki-kaki mobil seiring berjalannya waktu. Saat mobil melintasi lubang atau jalan yang bergelombang, benturan akan langsung diserap oleh velg dan ban mobil.
Baca juga: Lebih Sporty dan Bergaya, Ini Rekomendasi Daihatsu Varian ADS
Energi yang terjadi akibat benturan tersebut akan turut diserap oleh komponen lainnya. Misalnya adalah komponen ball joint, support mounting, sasis ban, dan tie rod. Inilah mengapa ketika shockbreaker mobil bocor akan menyebabkan bunyi kletek-kletek pada kaki-kaki mobil.
Jika dibiarkan dan tidak diperbaiki, tentunya usia pakai kaki-kaki mobil akan menjadi lebih pendek dari biasanya. Dan yang paling akan merasakan dampak shockbreaker mobil bocor adalah pada bagian ban mobil.
Ban mobil akan menjadi komponen yang paling terasa karena tumpuan pertama dari peredam benturan akan berpindah ke bagian ban. Stres dan efek samping, seperti habisnya telapak ban yang tidak merata akan terjadi dalam jangka waktu yang cepat ketika mobil terus digunakan.
Baca juga: Kenali Ciri-Ciri Mobil Akan Mogok Saat Digunakan
Untuk itu bagi para pemilik mobil, apabila shockbreaker mobil dirasa sudah melemah sebaiknya segera diganti dengan yang baru. Hal ini dilakukan demi keamanan dan kenyamanan selama berkendara.
Mengganti shockbreaker dengan yang baru memang membutuhkan biaya dan terkadang beberapa pemilik mobil memilih shockbreaker rekondisi untuk lebih menghemat.
Namun, perlu diingat bahwa shockbreaker rekondisi tentunya hanya untuk penggunaan sementara saja. Tentunya kualitas shockbreaker rekondisi tidak sebaik kondisi shockbreaker yang memang baru dari pabrikan.
Untuk itu, agar shockbreaker mobil selalu terawat pemilik mobil jangan lupa untuk selalu mengecek kondisinya. Dalam mengecek kondisi mobil, usahakan untuk selalu pergi ke bengkel resmi terutama jika memang dirasakan ada yang kurang pada performa mobil.