Keuangan
Strategi Investasi Bila Resesi 2023 Benar Terjadi
Menghadapi resesi 2023 perlu persiapan matang untuk investasi dan finansial. Strategi apa yang bisa dilakukan bila benar terjadi?
Kabar terjadinya resesi 2023 semakin santer dan terdengar menakutkan. Sejumlah efek resesi terbayang di depan mata dan dianggap bisa menjadikan beban hidup semakin berat.
Namun, hal pertama yang harus dilakukan saat mendengar kabar resesi 2023 adalah bersikap tenang dan tidak panik. Apalagi resesi 2023 belum benar-benar terjadi serta akan mengancam ekonomi Indonesia.
Menurut ekonom sekaligus Direktur Eksekutif Segara Institute, Piter Abdullah Redjalam, meyakini Indonesia tidak akan terkena resesi 2023 nanti.
Baca juga: Resesi Ekonomi Terjadi di Dunia, Bagaimana dengan Indonesia?
“Tidak ada statement yang mengatakan Indonesia akan resesi. Adanya pernyataan global akan resesi. Namun, kita harus tetap waspada,” ujar Piter dikutip Tempo.
Jadi bersikap tenang ya, supaya kamu dapat menyusun strategi investasi menghindari resesi tersebut. Apa saja langkahnya?
Strategi investasi 2023
Langkah pertama yang dapat kamu lakukan sebagai strategi investasi menghindari resesi adalah mempersiapkan dana tunai. Menurut penasihat kekayaan di Citi Global Wealth, Michelle Griffith, uang tunai adalah segalanya di masa resesi.
Baca juga: Ada Inflasi, Kredit Kendaraan Bermotor Tetap Laku
“Saat ekonomi turun, uang tunai adalah raja,” kata Griffith dikutip dari Bisnis.com. Ia menyarankan masyarakat untuk memiliki uang tunai atau mengalihkan uangnya pada aset-aset mudah dicairkan seperti investasi reksadana.
Resesi jangan jual aset
Langkah-langkah investasi berikutnya adalah tidak melakukan panic selling alias menjual aset tanpa memperhitungkan risiko demi mendapatkan dana tunai.
Dalam pandangan perencana keuangan Mitra Rencana Edukasi, Mike Rini Sutikno menjual aset bukan langkah tepat untuk menghadapi resesi 2023.
Baca juga: Suku Bunga BI Naik, Apa Investasi yang Tepat?
“Jawabannya itu bukan menjual semua, lalu masukan ke tabungan, ke emas, itu panik. Jawabannya yang paling tepat adalah mengelola risiko investasinya, atau risk management,” ujarnya pada Kompas.
Dana darurat saat resesi
Strategi investasi lainnya adalah membuat pos dana darurat. Hal ini diperlukan untuk menjaga likuiditas dana di tengah ketidakpastian ekonomi ke depan.
Dengan tingkat likuiditas keuangan yang baik, individu akan mampu bertahan dalam jangka waktu lama. “Dalam rangka peningkatan likuiditas ini adalah peningkatan dari dana darurat, menjaga dana darurat kita sesuai dengan kebutuhan kita,” tambah Mike.
Pilih investasi tepat
Senada dengan Mike, perencana keuangan dari Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho menyarankan langkah-langkah investasi masyarakat untuk menahan gempuran resesi 2023 nanti.
Baca juga: Perbedaan Garansi Mobil dan Asuransi Mobil, Jangan Salah!
“Saran saya, investasikan deposito misal 20 persen, logam mulia 20 persen, atau mau di reksadana pendapatan tetap itu bisa di sekitar 30 persen, dan di surat berharga negara itu bisa berupa ORI atau sukuk ritel itu bisa 30 persen,” tegas Andy.
Cari peluang di tengah resesi
Langkah-langkah investasi 2023 lain yang bisa dilakukan adalah melihat peluang-peluang yang muncul di saat resesi datang. Misalnya mulai berinvestasi pada saham.
Jika kamu belum terbiasa berinvestasi di saham, tidak perlu khawatir. Cukup pelajari dan perhatikan laporan keuangan perusahaan yang ingin diikuti. Utamanya pos laba rugi dan kewajiban jangka panjang perusahaan.
Baca juga: Jangan Tertipu Investasi Bodong, Yuk Kenali Apa Itu Robot Trading?
Dalam pendapat ahli keuangan dari Ajaib Sekuritas, Yazid Muamar, saham bisa menjadi primadona investasi 2023 dan tetap menguntungkan meski dalam keadaan resesi. Syaratnya, pemilihan jenis saham dilakukan secara tepat.
“Pilihlah sektor yang tidak terkena dampak langsung Covid-19. Seperti saham-saham tahan banting yaitu misalnya perusahaan mie instan, telekomunikasi, dan lain sebagainya,” ujar Yazid dikutip Kontan.
Ubah perilaku konsumtif
Strategi investasi 2023 guna menghindari resesi yang paling tepat adalah mengubah perilaku konsumtif. Hindari membeli aneka barang dan keperluan yang tidak penting atau bukan prioritas.
Baca juga: Waspada, Yuk Persiapan Menghadapi Resesi Ekonomi dari Sekarang!
Jika resesi sudah di depan mata, tidak ada yang tahu berapa lama itu akan berlangsung atau sampai sejauh mana itu akan mempengaruhi kondisi ekonomi suatu negara.
Jadi, alangkah baiknya untuk mulai bersikap bijaksana dalam mengelola pengeluaran, mengelola dana tunai dan menyiapkan pos darurat. Jangan khawatir berlebihan terhadap isu resesi 2023 ya.