Otomotif
Strategi Pemerintah Tangani Kemacetan di Arus Mudik Lebaran 2019
Demi mengatasi kemacetan saat arus mudik lebaran yang setiap tahunnya terjadi, pemerintah menerapkan beberapa cara. Coba cek strategi pemerintah ini supaya perjalanan mudik Anda lebih nyaman.
Menjelang mudik lebaran 2019 yang diprediksi mulai 30 Mei 2019 mendatang, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, menggelar rapat persiapan untuk menghadapi kemacetan saat arus mudik.
Ada dua strategi yang akan pemerintah terapkan dalam mengatasi arus mudik lebaran itu, yaitu dengan memberlakukan kebijakan ganjil-genap dan satu arah (one way) di beberapa ruas jalan. Akan tetapi, kecenderungan alternatif yang diambil oleh pemerintah dalam rapat akhir tersebut ialah dengan menggunakan metode satu arah.
Baca juga: Aturan Ganjil-Genap di Jakarta
Keputusan final nantinya akan disosialisasikan kepada para wartawan agar masyarakat dapat mengantisipasi kemacetan.
Membuka tol alternatif bantuan di 5 titik
Langkah lain yang pemerintah lakukan dalam mengatasi kemacetan mudik lebaran selanjutnya ialah dengan membuka tol tambahan di lima titik.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit, menjelaskan bahwa pemerintah akan membuka jalur tol fungsional alternatif bagi para pemudik, di antaranya tol Pandaan, Malang, seksi I-III sepanjang 30,6 km, tol Terbanggi Besar, Pematang Panggang, Kayu Agung 189,20 km, Medan, Binjai seksi I segmen Helvetia, Jalan Veteran 2,8 km, kemudian tol Manado, Bitung Ss. Sukur, dan Ss. Kauditan sepanjang 18 km. Terakhir, tol Balikpapan, Samarinda seksi I-III 70,5 km.
Selanjutnya, tol Trans Sumatera ruas Bakauheni, Terbanggi Besar sepanjang 140,41 km, Palembang, Indralaya sepanjang 21,93 km, Tol Medan, Binjai, dan hingga Tanjung Morawa sepanjang 42,7 km pun akan dioperasionalkan. Ditambah lagi, tol Trans Jawa, mulai dari Merak hingga Probolinggo juga turut dioptimalkan guna memudahkan perjalanan mudik Anda.
Prediksi titik rawan macet mudik 2019
Terkait arus mudik, pemerintah sudah memetakan titik rawan macet jelang mudik lebaran. Sejumlah titik macet itu berada di ruas jalan tol dan jalan arteri.
Seperti yang dikutip dari Detik.com, Budi memperkirakan jalan tol yang akan dilanda macet ialah tol Jakarta-Cikampek, di pintu exit tol, dan di sekitar rest area.
Baca juga: Olahraga Ringan yang Bisa Dilakukan Saat Macet
Lalu, tol Trans Jawa pun akan diperkirakan akan mengalami peningkatan volume kendaraan di hari pertama mudik 2019, pada 30 Mei 2019. Kemacetan itu—menurut Budi—terjadi di tol Cikarang Utama (Cikarut).
“Jika kita lihat, kemacetan dapat saja berlangsung di Cikarang Utama, exit tol Lampung, karena terkoneksi dengan rute provinsi. Lalu, kita juga memperkirakan jalur arteri bakalan terkena macet saat mudik, yakni di wilayah sekitar Jawa Barat, seperti di Bandung, Nangrek sampai Garut, dan Bumi Ayu. Lalu, di Jawa Tengah, di sekitar Magelang sampai ke arah Yogyakarta, dan Bawen hingga Boyolali.” jelas Budi.
Arus mudik 2019 diperkirakan meningkat
Selain itu, Danang Parikesit juga menerangkan bahwa jumlah pemudik periode 2019 ini akan mengalami peningkatan dari periode sebelumnya. Ia memerkirakan ada sekitar 8,44 juta kendaraan, yang terdiri dari 3,76 juta kendaraan pribadi dan 4,68 juta bus, yang akan memenuhi jalan.
“Kita memperkirakan akan ada sekitar 3,3376 juta orang yang akan mudik untuk Hari Raya Idul Fitri 2019 ini,” kata Danang.
Baca juga: Mobil Mengalami Masalah di Jalan Tol? Cek Tips Keselamatan Ini
Terakhir, ia pun mengimbau agar warga yang hendak mudik agar memerhatikan keselamatan dan keamanan dirinya selama berada di jalan, terutama bagi yang menggunakan kendaraan pribadi.
Jadi, agar mudik Anda dan keluarga berjalan lancar, terutama bila menggunakan kendaraan pribadi, jangan lupa untuk memastikan keadaan fisik dan kendaraan tetap fit, ya, selama pergi maupun kembali ke Jakarta.