Otomotif
Sudah Beroperasi, MRT Jakarta Bakal Menjadi Transportasi Paling Diminati
Hari ini (1/4) MRT Jakarta resmi dioperasikan untuk publik secara komersil. Nanti, MRT bakal menjadi transportasi idola di kalangan masyarakat. Benarkah?
Seusai diuji coba gratis pada bulan Maret lalu, hari ini (1/4) MRT Jakarta resmi beroperasi secara komersil. Hal itu pun disambut baik oleh masyarakat yang hendak merasakan moda transportasi modern tersebut, terlebih bagi Anda yang tak sempat menikmati perjalanan bawah tanah saat digratiskan itu.
Menyuplik pantauan Kompas.com, antusias warga Jakarta pada hari pertama pembukaan komersil terlihat antrean tiket cukup panjang. Calon penumpang tersebut berdiri antre di loket tiket, baik di loket pembelian manual maupun di vending machine (tiket mesin).
Berkat antusias warga ini, pemerintah pun optimistis MRT Jakarta bakal menjadi moda transportasi modern untuk menunjang rutinitas harian.
Guna menguji pernyataan di atas, paling tidak ada beberapa alasan yang membuat masyarakat Jakarta dan sekitarnya beralih pada perjalanan kereta cepat tersebut. Apa sajakah itu?
Tarif perjalanan lebih murah
Pada awal diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, pemerintah belum memastikan tarif perjalanan yang akan diberlakukan bagi penumpang MRT. Penundaan itu terjadi lantaran mempertimbangkan berbagai hal yang perlu didiskusikan dengan pihak-pihak terkait.
Kemudian, pada hari ini, pemerintah mengumumkan kepastian tarif MRT. Tarif termurah yang diberlakukan ialah sekitar Rp3.000 dari Bundaran HI ke Dukuh Atas dan termahal Rp14.000 dari Lebak Bulus ke Bundaran HI. Penentuan tarif ini dihitung berdasarkan jarak per kilometer, yakni sebesar Rp850/km.
Meskipun begitu, pemerintah pun meyakini bahwa tarif MRT Jakarta jauh lebih murah daripada transportasi lain, seperti ojek online misalnya. Bila Anda naik ojek online dari Lebak Bulus ke Bundaran HI, Anda akan membayar sekitar Rp43.000 untuk satu kali perjalanan. Namun, bila Anda menggunakan MRT, Anda hanya perlu merogoh kocek Rp14.000 saja.
Baca juga:Â Warga Ramaikan Uji coba MRT Jakarta, Ini Harapan dan Impresinya
Ada diskon 50%
Pembangunan MRT Jakarta tak hanya membawa angin segar bagi perkembangan transportasi di Indonesia. Berkat keberadaannya dapat menjadi jawaban atas polemik lalu lintas hingga permasalahan menyoal pemerataan penumpang Transjakarta dan KRL yang masih mengalami ketimpangan.
Untuk mengatasi hal itu sekaligus mencuri simpati masyarakat, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, memberikan diskon 50% untuk satu kali perjalanan naik MRT. Diskon ini diberlakukan sepanjang periode April 2019.
Hal itu dilakukan sambil menunggu Ratangga beroperasi full.
“Sebenarnya secara operasional (MRT) belum lengkap karena Ratangga yang beroperasi baru ada 8 dari 16 Ratangga. Makanya kami memberikan diskon sampai beroperasi dengan full kapasitas,” ujar Anies seperti dikutip dari Kompas.com
Jadi, bila Anda hendak ke kantor naik MRT dari Lebak Bulus ke Bundaran HI, Anda akan dikenai biaya sebesar Rp7.000 saja (dari harga normal Rp14.000) selama bulan April ini.
Dua metode pembayaran
Seperti moda transportasi publik lain, MRT Jakarta juga memberlakukan dua metode pembayaran, yakni tunai dan non-tunai. Bagi Anda yang ingin naik MRT dengan membeli tiket secara tunai, Anda dapat membeli tiket perjalanan di loket pembelian tiket dengan menyiapkan uang tunai.
Anda dapat membeli Jelajah (nama tiket MRT) sesuai kebutuhan Anda, apakah Jelajah untuk sekali perjalanan (single trip ticket) yang dibanderol dengan harga Rp15.000 dan dapat di-refund ke petugas tiket seusai perjalanan atau membeli Jelajah multi trip ticket. Namun, untuk Jelajah multi trip ticket belum diberlakukan karena belum adanya keputusan resmi dari BI terkait hal tersebut.
Selain itu, Anda juga dapat menggunakan uang elektronik yang dikeluarkan oleh bank, seperti e-Money dari Bank Mandiri, Brizzi oleh BRI, Tapcash oleh BRI, dan Jakcard dari Bank DKI. Atau Anda juga bisa menggunakan kartu JakLingko untuk membayar biaya perjalanan MRT yang sudah terintegrasi dengan Jak Lingko 24.
Baca juga:Â Waktu Operasional, Alat Pembayaran, dan Rute MRT Jakarta
Lebih efektif
Terlepas dari adanya kontroversi mengenai pemberlakuan tarif yang dirasa oleh sebagian masyarakat cukup mahal, Pemda DKI Jakarta memberikan jaminan keefektivitasan saat Anda menggunakan MRT.
Hal itu dapat dilihat dari kecepatan dan ketepatan saat sampai di tempat tujuan. Untuk menjangkau Lebak Bulu dari Bundaran HI, Anda hanya membutuhkan waktu 30 menit saja. Namun, bila Anda naik transportasi lain, Anda akan menghabiskan waktu sekitar 2 jam untuk tiba di Lebak Bulus.
Selain itu, waktu tiba Ratangga juga terbilang lebih cepat. Ratangga akan tiba di stasiun tunggu setiap 5 menit sekali dan di waktu sibuk sekitar 10 menit sekali. Karenanya, perjalanan Anda pun akan jauh lebih cepat, terhindar dari macet, dan tak perlu memperhitungkan waktu (spare time) seperti naik transportasi publik lainnya, yang bisa terkendala macet atau bahkan gangguan sinyal.
Dari beberapa keunggulan MRT Jakarta di atas, apakah Anda tertarik untuk beralih ke MRT untuk tempat tujuan Anda? Jangan lupa dirawat dan dijaga kebersihannya ya.
