Tips & Rekomendasi
Suspensi Mobil Keras, Apa Keuntungan dan Kerugiannya?
Sistem suspensi mobil keras ternyata tidak selamanya merugikan loh. Ada juga keuntungannya. Masa iya? Cek faktanya di sini yuk!
Suspensi mobil keras mungkin dianggap sebagian orang sebagai hal yang mengkhawatirkan. Apalagi suspensi mobil keras biasanya identik dengan pengalaman berkendara yang kurang nyaman.
Namun demikian, ada loh keuntungan yang didapat karena suspensi mobil keras. Yuk, simak apa sih yang dimaksud dengan keuntungan tersebut.
Keuntungan suspensi mobil keras
Keuntungan pertama yang didapat dari sistem suspensi yang keras adalah kestabilan saat bermanuver. Secara sederhana dapat dibilang, mobil tidak mudah limbung saat berbelok tajam.
Baca juga: Ban Mobil Perlu Dirotasi, Apa Alasannya dan Bagaimana Caranya?
Keuntungan kedua adalah sistem suspensi keras memberi sensasi kendaraan terasa lebih mantap ketika melaju di jalanan yang beraspal mulus.
Meski dianggap menjadi keuntungan, namun umumnya pemilik kendaraan merasa terganggu saat suspensi mobilnya terasa keras. Ini sejumlah kerugian dari suspensi mobil yang telah aus.
Kerugian suspensi keras
Faktor kerugian yang dirasakan ketika suspensi mobil menjadi keras adalah rasa ketidak nyamanan. Khususnya ketika melintasi jalanan tidak rata, berlubang dan melewati polisi tidur (speed bump).
Baca juga: Kenapa Mobil Penggerak Roda Depan Susah Nanjak?
Suspensi mobil keras membuat mobil tidak bisa meredam getaran sehingga guncangan terasa lebih kasar di dalam kabin.
Bahkan, saat dipakai melibas lubang kecil di jalanan, bantingan dan suara yang ditimbulkan tetap membuat perasaan tidak nyaman.
Harus kamu ketahui, ada sejumlah hal yang dapat menjadi penyebab suspensi mobil keras. Salah satunya yang paling umum adalah masa pakai yang telah kadaluarsa.
Baca juga: Fungsi Ball Joint dan Gejalanya Bila Sudah Aus
Seperti komponen pada umumnya, suspensi kendaraan juga memiliki masa pakai tertentu. Biasanya, jika mobil dipakai harian, masa pakai sistem suspensi adalah selama lima tahun.
Namun belum tentu, masa kadaluarsa menjadi lebih lama pada mobil yang jarang dipakai. Bisa saja malah terjadi sebaliknya. Akibat mobil jarang dipakai, karet-karet dan per sistem suspensi menjadi getas dan lemah.
Selain kadaluarsa, beberapa kemungkinan lain juga menyebabkan suspensi menjadi keras. Apa saja sih?
Sebab suspensi mobil keras
Penyebab lain suspensi mobil menjadi keras adalah kondisi kotor dan jarang dibersihkan.
Baca juga: Apa Sih Kelebihan Pertalite Pada Mobil?
Karena sistem suspensi berada di bagian bawah mobil, sudah tentu bagian ini akan sering terpapar kotoran. Jika jarang dibersihkan, kotoran dapat menjadi kerak dan menghambat kinerja suspensi.
Jika sudah begitu, tinggal menunggu waktu saja maka suspensi mobil akan terasa keras. Kotoran yang menjadi kerak juga dapat merobek karet pada bagian seal dan menyebabkan kebocoran oli shockbreaker.
Sering overload
Penyebab lain dari suspensi menjadi keras adalah sering membawa beban melebihi kapasitas angkut alias overload.
Baca juga: 9 Penyebab Mesin Mobil Hilang Tenaga Saat di Gas
Untuk itu perhatikan daya angkut mobil kamu. Jangan terlalu sering membawa beban atau penumpang yang bobotnya melebihi daya angkut mobil. Suspensi akan bekerja terlalu keras dan berakibat pada usia pakai makin pendek. Sesuaikan daya angkut dengan besar mobil yang digunakan.
Medan tidak mulus
Suspensi menjadi keras juga diakibatkan oleh seringnya kendaraan melintas di medan yang tidak mulus. Misalnya, jalanan non aspal. Sebisa mungkin menghindari kondisi jalan tersebut.
Suspensi juga cepat aus jika mobil sering melaju kencang saat melintasi jalanan berlubang. Usahakan untuk mengurangi laju kendaraan saat melindas lubang. Selain membuat suspensi awet, juga untuk mengurangi risiko celaka.
Tidak dirawat
Hal lain penyebab suspensi mobil berumur pendek adalah jarang mendapatkan perawatan. Padahal merawat bagian ini terbilang mudah dilakukan loh!
Baca juga: Radiator Mobil Bocor Mendadak, Apa Sebabnya?
Hal paling mudah adalah mencucinya sampai bersih. Perawatan kedua adalah rajin melumasi dengan gemuk dan terakhir rutin melakukan spooring dan balancing.
Perawatan secara rutin dapat membuat usia suspensi mobil menjadi lebih awet dan tidak mudah keras. Lalu jika harus melakukan servis pada bagian ini, berapa perkiraan biayanya?
Biaya servis suspensi mobil
Harga komponen suspensi mobil cukup beragam. Misalnya untuk shockbreaker depan milik Toyota All New Avanza dan Toyota All New Veloz dijual seharga Rp 850 ribu sepasang, kualitas orisinal.
Baca juga: Ciri-Ciri AC Mobil Kurang Freon dan Cara Mengatasinya
Lalu untuk shockbreaker depan miliki Daihatsu New Sirion dijual Rp 600 ribu sepasang, kualitas orisinal. Sementara milik Daihatsu New Cayla, harganya Rp 700 ribu kualitas orisinal.
Ada juga yang menjual paketan, per keong dan shockbreaker belakang merek Kayaba Ultra untuk Toyota New Calya seharga Rp 1,5 jutaan. Sedangkan untuk Daihatsu Luxio tersedia merek Tokico per paket harganya Rp 2,1 jutaan.
Harga komponen ini belum termasuk ongkos pengerjaan yang bisa berkisar Rp 500 ribuan di bengkel spesialis.
Baca juga: Batas Kecepatan Maksimal di Tol, Awas Kena Tilang!
Sebaiknya, lakukan perawatan suspensi mobil keras pada bengkel resmi. Kamu akan terhindar dari risiko penggunaan onderdil palsu serta akan mendapatkan garansi pengerjaan.
Jangan lupa untuk sering melakukan perawatan sederhana bagian kaki-kaki mobil agar usia suspensi mobil awet dan kinerjanya prima.