Berita Utama Otomotif
Terjadi Lagi Pengemudi Arogan Hajar Mobil Hatchback, Pelaku Ditangkap Bagaimana Kronologinya?
Aksi pengemudi arogan di Senopati yang melakukan perusakan mobil dan ancaman kekerasan berawal dari hal sepele loh. Jangan ditiru!
Terjadi lagi aksi pengemudi arogan yang terekam kamera netizen saat mengamuk dan melakukan perusakan mobil Honda Brio warna kuning di Jalan Senopati, Jakarta Selatan, Minggu (12/2) dinihari.
Saat ini pengemudi arogan yang mengendarai Toyota Fortuner hitam itu sudah resmi ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan untuk pendalaman kasusnya. Pelaku berinisial GR (24) diancam pidana berlapis dengan hukuman kurungan maksimal 2 tahun 8 bulan.
“Kami melakukan penahanan terhadap tersangka GR untuk selanjutnya kami lakukan proses dalam tahap penyidikan lebih lanjut,” terang Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary dikutip Merdeka.
Baca juga: Bertemu Pengemudi Arogan dengan Pelat Dewa di Jalan, Harus Bagaimana?
Berikut kronologis Fortuner tabrak Brio di wilayah Senopati Jakarta Selatan dan viral di media sosial.
Kronologis pengemudi arogan
Menurut keterangan Kombes Ade, kejadian bermula dari pengemudi Fortuner yang tidak terima saat diingatkan oleh pengemudi Honda Brio, Ari Widianto selaku korban perusakan dan ancaman tersebut
“Mobilnya tersangka masuk ke jalan yang dilalui oleh korban,” ujar Ade. Menurutnya, korban mencoba mengingatkan pengemudi Toyota Fortuner dengan cara memberikan lampu dim sebanyak tiga kali dan melambaikan tangan ke arah pengemudi Fortuner.
Baca juga: 7 Rambu Lalu Lintas yang Sering Dilanggar Pengendara
Namun reaksi tersangka ternyata mengejutkan dengan membanting stir ke kiri dan mengenai kendaraan korban. Terjadilah perdebatan di antara mereka berdua.
“Berdasarkan keterangan saksi penumpang bahwa tersangka pengemudi Fortuner sempat mengancam mengatakan saya ingat pelat nomor kamu dan sebagainya,” ujar Ade lagi.
Tersangka kemudian melanjutkan perjalanan ke arah Senopati. Namun pengemudi arogan tersebut kembali mengejar hingga laju mobil korban dihalangi di kawasan Office 8 Senopati, Jakarta Selatan. Pengemudi Toyota Fortuner itu lalu turun menuju sisi kiri Honda Brio.
Baca juga: Bahaya Kelebihan Muatan, Yuk Kenali Apa Itu ODOL dan Aturannya
“Kemudian tersangka turun dengan membawa pistol ke arah kaca kiri depan mobil korban kemudian berteriak meminta korban keluar, sambil coba membuka pintu kiri depan mobil Honda Brio itu,” ujar Ade.
Korban yang ketakutan memilih tidak keluar dan mengunci pintu mobilnya. Pelaku pengemudi arogan kemudian menuju bagian depan mobil Honda Brio lalu melakukan perusakan kap mobil dengan senjata.
Karena korban tak kunjung keluar, tersangka mengambil pedang anggar dari dalam mobil Toyota Fortuner. “Kemudian langsung mengayunkan pedang anggar ini ke bagian depan mobil korban, dan pada saat itu,” ujar Ade.
Baca juga: Toyota All New Agya Meluncur, Intip Yuk Spesifikasi dan Ubahan Fitur Terbarunya
Tidak berhenti sampai di situ, usai melakukan perusakan kemudian pengemudi arogan itu memundurkan mobilnya lalu dengan sengaja memajukan mobil Fortuner tabrak Brio secara brutal.
Perlunya pengendalian diri di jalan
Penyesalan pengemudi arogan GR atas sikapnya kini terasa sia-sia. Kasus Fortuner tabrak Brio di Senopati ini membuatnya bersiap menghuni sel tahanan dalam waktu lama. Kombes Ade pun tak segan mengimbau seluruh pengemudi untuk bersikap saling menghormati.
“Kita hormati hak dan kewajiban pengguna jalan yang satu dengan lainnya. Dan apabila terjadi ada selisih paham di jalan, dihimbau agar dapat menyelesaikannya dengan cara yang baik tanpa melakukan tindakan yang melanggar hukum,” ujar Ade.
Baca juga: Halangi Ambulans Saat Darurat, Siap-Siap Menerima Sanksi
Melihat fenomena pengemudi arogan, ingat selalu prinsip defensive driving saat berkendara di jalan raya. Apa itu sikap defensive driving? Apa bedanya dengan safety driving?
Untuk diketahui, sikap defensive driving berbeda dengan safety driving. Defensive driving secara umum dapat diartikan sebagai sikap pengemudi yang mengutamakan kewaspadaan dan keselamatan dirinya dan pengguna jalan lain.
Sedangkan safety driving dihubungkan dengan kemampuan pengemudi atau sering disebut dengan skill mengemudi. Dengan memiliki kemampuan yang baik dalam mengemudikan kendaraan diharapkan pengendara dapat meminimalkan risiko kecelakaan.
Baca juga: Berapa Jarak Ideal Pengereman Mobil Agar Terhindar dari Kecelakaan
Ingat ya, jangan mudah terbawa emosi di jalan raya. Utamakan selalu keselamatan dengan mematuhi rambu-rambu dan markah jalan.