Travel & Lifestyle
Ternyata, Berpuasa Dapat Meningkatkan Imunitas Tubuh
Meski tidak makan dan minum selama sehari penuh, ternyata puasa dapat meningkatkan imunitas tubuh. Bagaimana itu bisa terjadi?
Menjalankan ibadah puasa Ramadan 2020 ini terasa sangat berbeda jika dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya. Kegiatan yang selalu dilakukan di bulan Ramadan tidak bisa lagi dilakukan seperti biasanya. Seperti solat berjamaah di masjid, berbuka puasa bersama, hingga salat Idul Fitri.
Bagaimana tidak? Tidak hanya di Indonesia, tapi juga di dunia, umat muslim harus berpuasa di tengah pandemi virus corona.
Baca juga: Tips Aman Berpuasa di Tengah Pandemi Virus Corona
Seperti diketahui, agar terhindar dari penularan virus corona, kamu harus memiliki daya tahan tubuh yang bagus serta imunitas yang tinggi.
Nah, ketika berpuasa, otomatis kamu harus menahan makan dan minum selama lebih dari 12 jam, dari terbit hingga terbenamnya matahari. Lalu, bagaimana ini bisa berpengaruh pada daya tahan dan imunitas?
Regenerasi sel
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Primaya Hospital, dr. Vivien Maryam Sp.PD, mengatakan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir imunitas tubuh akan menurun karena melaksanakan ibadah puasa di tengah pandemi virus corona.
“Pada dasarnya proses puasa adalah proses mengistirahatkan organ, terutama organ pencernaan dan regenerasi sel yang dapat meningkatkan imunitas tubuh,” tutur Vivien seperti dikutip dari kompas.com.
Saat berpuasa, lanjut Vivien, sistem pencernaan yang sebelumnya bekerja terus-menerus selama 11 bulan akan beristirahat. Pada waktu istirahat tersebut, sel-sel tubuh akan memperbaiki diri.
Baca juga: Waktu Olahraga Terbaik Saat Puasa untuk Menjaga Kebugaran Tubuh
Pada saat berpuasa, hematopoietik (proses pembentukan komponen sel darah) akan bekerja dengan cara mengeluarkan sel-sel imunitas tubuh lebih baik, seperti sel limfosit T dan sel limfosit B untuk pertahanan tubuh.
Sel limfosit T dan sel limfosit B tersebut dapat menghasilkan antibodi untuk melawan berbagai virus atau kuman yang masuk.
Gizi seimbang dan cukup istirahat
Vivien menekankan, hal yang penting adalah menjaga imunitas tubuh dengan cara makan makanan bernutrisi tinggi, banyak minum, dan istirahat yang cukup. Asupan gizi selama puasa juga harus seimbang.
Waktu tidur yang cukup dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan daya memori serta membuat jantung menjadi lebih fit. Disarankan agar memiliki waktu tidur yang cukup yaitu delapan jam sehari.
Baca juga: Hidangan Penambah Nutrisi Tubuh Setelah Olahraga di Bulan Puasa
Jika memiliki waktu untuk tidur siang, upayakan tidur siang tidak lebih dari satu jam.
Jangan lupa untuk tetap berjemur 15-20 menit setiap hari, antara jam 9 hingga 10 pagi karena tubuh manusia membutuhkan ultraviolet untuk membentuk vitamin D3, dan juga berolahraga di sore hari.
Tetap berpuasa walaupun pandemi corona belum selesai
Majelis Ulama Indonesia (MUI) menerangkan, pandemi virus corona tidak bisa dijadikan halangan untuk melaksanakan ibadah puasa pada bulan Ramadan.
Menurut MUI, puasa tidak bisa diganti dengan membayar fidiah apabila seseorang masih dalam keadaan sehat dan mampu untuk melaksanakannya. Artinya, ibadah puasa harus tetap berjalan walaupun wabah virus corona belum selesai.
Seperti diketahui, ada empat hal di mana seseorang boleh tidak berpuasa dan menggantinya dengan bayar fidiah.
Baca juga: Lemas Saat Berpuasa? Mungkin Kamu Melewatkan 5 Hal Ini
Pertama, ibu hamil atau sedang menyusui. Kedua, orang tua yang sudah tidak mampu berpuasa. Ketiga, orang sakit yang keras. Terakhir, musafir dengan beberapa ketentuan.
Jadi, bagi kamu yang masih mampu melakasanakan puasa, usahakan jangan sampai meninggalkannya, ya.
Setelah itu, jaga selalu kesehatan di bulan Ramadan yang penuh kemuliaan ini. Mari bersama kita berdoa agar keadaan semakin membaik dan virus corona cepat teratasi.