Review Otomotif
Test Drive Wuling Binguo EV oleh Ridwan Hanif, Bagaimana Sensasinya?
Wuling Binguo menjadi salah satu mobil listrik terbaru yang mencuri banyak perhatian. Inilah review saat test drive oleh Ridwan Hanif.
Pertengahan bulan lalu Wuling Binguo resmi diluncurkan untukpasar Indonesia. Mobil asal China ini laris manis bak kacang goreng. Di negara asalnya, hanya dalam kurun waktu 6 bulan sejak peluncuran pertamanya, mobil listrik ini langsung terjual 100.000 unit.
Jika kamu tertarik membeli saudara dari Wuling Air EV ini, coba simak ulasan pengamat otomotif Ridwan Hanif setelah mengendarai Wuling Binguo. Ini bisa membantu kamu mempertimbangkan apakah akan membeli Wuling Binguo EV atau mobil listrik model alinnya.
Ridwan memberi ulasannya pada kanal Youtube Ridwan Hanif Rahmadi berjudul Wuling Binguo EV: Kalau Air EV Kekecilan, Beli Ini Aja!, Jumat (17/11).
Spesifikasi Wuling Binguo EV
Wuling Motor mengeluarkan Wuling Binguo EV dalam tiga varian. Tapi yang masuk ke Indonesia hanya dua model saja, yakni 330 Km dan 410 Km.
Baca juga: Resmi, Wuling BinguoEV Meluncur di Indonesia, Intip Spesifikasinya
Untuk jarak tempuh 333 kilometer, baterai yang digunakan berkapasitas 31,9 kWh, drive motor 50 kW, dengan kecepatan maksimal 120 kilometer per jam dan torsi 150 Nm.
Sedangkan yang 410 kilometer, baterainya berkapasitas 37,9 kWh, drive motor 5p kW, dengan kecepatan maksimal 130 kilometer per jam dan torsi 125 Nm.
Selain mesin, tidak ada perbedaan lain di antara dua varian ini. Semua interior dan spesifikasinya sama, yang beda hanya pilihan warnanya saja.
Warna eksterior yang ditawarkan adalah Milk Tea dan Mousse Green dengan warna interior cokelat dan putih. Sementara warna eksterior Galaxy Blue pilihan warna interiornya hitam dan putih.
Baca juga: New Wuling Almaz RS Meluncur, Harga Mulai Rp398 Juta
Dalam test drive kali ini, Ridwan menjajal mengendarai Wuling Binguo EV varian 410 Km. Setelah Ridwan melihatnya secara langsung, ternyata ukuran mobil listrik ini tidak sekecil Air EV –seperti kebanyakan anggapan orang.
Dimensi mobil
Dimensi mobil ini mirip dengan Toyota Agya dan Honda Brio, yakni panjang 3.950 milimeter, lebar 1.708 milimeter dan tinggi 1.580 milimeter, serta wheelbase 2.560 milimeter.
Wuling Binguo menggunakan ban seukuran 15 inci, 18/560 dengan dop yang bisa dibuka, dan pelek kaleng. Jenis bannya sama dengan Wuling Air EV, yakni Green-Max, dan sudah menggunakan 4 buah cakram di semua rodanya.
Baca juga: 3 Jenis Kompon Mobil dan Masing-Masing Fungsinya
Mobil ini menggunakan penggerak roda depan, radiatornya juga sudah menggunakan liquid cooling. Dan yang menarik, kata Ridwan, baterai, motor control unit dan motor listriknya sudah mendapat garansi seumur hidup dari Wuling.
“Jadi buat teman-teman yang ragu beli mobil listrik, ‘nanti baterainya setelah 8 tahun gimana?’ ini garansinya seumur hidup. Baterainya (kalau) sudah 8 tahun lewat, rusak, (bisa) ganti langsung sama Wuling, gratis,” terang Ridwan.
Sensasi mengendarai Binguo: So far so good!
Sekarang, mari kita cari tahu seperti apa pengalaman Ridwan mengendarai Wuling Binguo EV.
Baca juga: Wuling Luncurkan Sedan Listrik Pertama, Berapa Kisaran Harganya?
Sensasi pertama saat duduk di kursi pengemudi, kata Ridwan, “Seperti duduk di sedan atau supercar yang kakinya bisa selonjoran.”
Fitur di dalam Binguo EV juga lebih lengkap dari Air EV. Dan kebetulan mobil yang dicoba Ridwan adalah versi pre-production model. Nantinya Wuling Motor akan meng-upgrade beberapa komponen atau fitur pada production model ini. “Tapi untuk pre-production model build quality-nya sudah bagus sih,” kata Ridwan.
Pertama-tama Ridwan memposisikan gigi ke D kemudian menekan pedal gas sehingga parking brake-nya rilis secara otomatis –mobil ini tidak memiliki Push Start Engine.
Kesan mengendarai Wuling Binguo
Kesan pertama yang dirasakan Ridwan saat mengendarai Wuling Binguo adalah setirnya sangat enteng. Ridwan sempat memeragakan membelokkan setir hanya dengan jari kelingking saja.
Baca juga: Dengan UMP 2023 Jakarta, Bisa Beli Mobil Baru Apa Saja Sih?
“Setirnya enteng, ini (mode berkendara) Eco Plus ya dan larinya lebih bertenaga dibanding Wuling Air EV. Dan kalau dilepas gasnya, kayak ada CVT-nya,“ Ridwan menjelaskan.
Setelah itu Ridwan memindahkan mode berkendara menjadi Sport. “Lebih kencang sedikit, tapi nggak terlalu berpengaruh sih ya. Steering-nya masih empuk, masih enteng, nggak tambah berat. Jadi setelah masuk ke mode Sport yang berubah cuma di respons dari engine-nya aja,” tambah Ridwan lagi.
Baca juga: Aturan Beli BBM Subsidi Diperluas, Ini Syarat dan Caranya
“Enak nih mobil. Remnya enak, suspensinya enak banget. Salah satu yang bisa diunggulkan dari Wuling itu suspensinya ya. Walaupun kita cuma muter-muter Summarecom, tapi menurut gua udah lebih cukup. Tadi ada beberapa polisi tidur yang kita coba hajar (dan masih terasa empuk).”
Beberapa yang jadi masukan dari Ridwan dan sekiranya bisa diperbaiki oleh Wuling Motor adalah layar pada kamera mundurnya yang terlalu kecil, handling terlalu ringan, dan body roll masih terasa berat.
“Cuma karena ini mobil perkotaan yang mengutamakan kelincahan dan kenyamanan dibandingkan sportivitas, jadi tidak masalah,” tukas Ridwan.
Baca juga: Kemenhub Naikkan Tarif Angkutan Penyeberangan, Simak Besarannya
“So fas so good. Mobil ini bisa jadi jawaban buat kalian yang butuh mobil listrik kecil dengan range panjang, hemat, dan 5 pintu (plus bagasi),” kata Ridwan di penghujung videonya.
Bagaimana kalau menurut kamu?