Travel & Lifestyle
Tidak Mudik, Ini Makanan Khas Lebaran yang Bisa Disiapkan di Rumah
Lebaran #dirumahaja? Tidak masalah. Ini makanan khas Lebaran yang bisa disiapkan dan bikin kangen kampung halaman.
Melalui Direktorat Jendral (Dirjen) Perhubungan Darat, pemerintah resmi membatalkan mudik gratis Kemenhub pada masa angkutan Lebaran 2020.
Tidak hanya itu, Dirjen Perhubungan Darat juga menghimbau kepada seluruh pihak agar tidak mudik pada Lebaran 2020.
Himbauan tersebut terkait dengan kondisi penyebaran virus corona atau Covid-19 agar tidak semakin meluas di Indonesia.
Perlu diketahui, masa tanggap darurat mengenai virus corona telah diberlakukan selama 91 hari, terhitung sejak tanggal 29 Februari hingga 29 Mei, tepatnya usai Idul Fitri atau Lebaran 2020.
Memang berat merayakan Lebaran tanpa berkumpul dengan keluarga dan kerabat di kampung halaman.
Baca juga: Tips Foto Keluarga Saat Lebaran untuk Hasil yang Memuaskan
Tetapi, Lebaran di rumah saja adalah cara terbaik masyarakat Indonesia untuk membantu pemerintah melawan penyebaran serta penularan virus yang belum ditemukan vaksinnya ini.
Untuk mengobati rasa rindu dan kangen akan kampung halaman, ini makanan khas Lebaran yang bisa disiapkan di rumah.
Ketupat
Sebagai pengganti nasi, ketupat seperti sudah menjadi makanan wajib Lebaran. Nantinya, ketupat akan dipadukan dengan berbagai makanan khas Lebaran lain, seperti opor, sambal goreng ati, atau semur.
Konon, makanan yang terbuat dari beras dan dimasukan ke dalam anyaman daun kelapa berbentuk persegi ini diperkenalkan pertama kali oleh Sunan Kalijaga.
Meski terlihat sederhana, ketupat memiliki makna tersendiri. Mulai dari namanya, ketupat atau disebut juga kupat dipercaya adalah kependekan dari ngaku lepat dalam bahasa Jawa yang artinya mengaku bersalah.
Baca juga: Tips Belanja Online untuk Lebaran yang Aman dan Hemat
Nah, saat Lebaran orang akan saling bermaaf-maafan dan mengakui kesalahannya, sehingga nama ketupat atau kupat menjadi sarana untuk introspeksi diri sehabis berpuasa di bulan Ramadan.
Selain itu, kupat juga diartikan sebagai laku papat, yang artinya empat perilaku.
Empat perilaku itu maksudnya adalah Lebaran, yang mempunyai makna telah usai, lalu Luberan yang maknanya adalah limpahan berkah untuk bersedekah, Leburan yang secara singkat mempunyai arti dosa yang telah dihapuskan, dan Laburan yang artinya kesucian serta jernih kembali karena Lebaran.
Opor
Makanan khas Lebaran yang sering dijadikan teman untuk menyantap ketupat adalah opor. Padahal makanan ini bisa dibuat dan dimakan kapan saja di luar Lebaran. Tapi, yang membuatnya spesial adalah ketika Lebaran, opor biasanya dibuat menggunakan daging ayam terbaik yaitu ayam kampung.
Harga daging ayam kampung memang lebih mahal dibanding dengan ayam negeri. Pasalnya, daging ayam kampung dianggap lebih sehat karena dibesarkan secara alami, tidak ada tambahan hormon buatan, antibiotik, atau pestisida.
Hal tersebut membuat daging ayam kampung memiliki kandungan gizi yang lebih tinggi dengan kadar lemak rendah.
Baca juga:Â 5 Tips Sederhana Beli Gadget Jelang Lebaran
Selain itu, yang membuat opor sebagai makanan khas Lebaran yang spesial adalah santannya. Bila pada di luar Lebaran opor dibuat dengan santan instan, maka saat Lebaran santan yang digunakan menggunakan kelapa terbaik yang diparut dan diperas.
Proses tersebut membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Wajar jika opor saat Lebaran rasanya lebih gurih dan sedikit manis. Aromanya pun lebih menggoda karena ada tambahan berbagai rempah.
Sambal goreng ati
Ada banyak variasi dari sambal goreng sebagai makanan khas Lebaran. Semua tergantung tradisi keluarga.
Namun, biasanya yang paling favorit adalah sambal goreng ati berbahan dasar kentang, hati sapi atau ayam, pete, dan pastinya olahan cabai. Dari sini pun masih ada dua varian lagi, ada yang suka dibuat basah, ada pula yang dibuat kering.
Baca juga:Â Jangan Salah Waktu, Ini Saat yang Tepat Belanja Baju Lebaran
Perbedaan tersebut justru menyatukan seluruh anggota keluarga dalam sebuah momen Lebaran yang penuh kemenangan.
Kalau kamu suka varian sambal goreng ati yang mana?
Rendang
Makanan ini pasti sudah tidak asing di lidah masyarakat Indonesia. Rendang biasa jadi pelengkap makanan khas Lebaran.
Makanan yang pernah dinobatkan sebagai makanan terlezat di dunia versi CNN Travel ini umumnya dimasak dalam waktu lama dengan menggunakan bahan dasar daging sapi, santan, dan aneka rempah.
Baca juga: Mengungkap Sejarah dan Filosofi Makanan Rendang yang Mendunia
Tapi kini, rendang juga dapat dibuat dari daging ayam, paru, jamur hingga bebek. Tergantung selera dan tradisi saat merayakan Lebaran.
Ayam woku
Makanan khas Lebaran selanjutnya adalah ayam woku, yang banyak ditemukan di bagian timur Indonesia. Makanan ini berasal dari Manado.
Ayam woku memiliki rasa pedas dan segar, dengan aroma yang khas hasil perpaduan jahe, daun jeruk, dan daun pandan.
Woku terbuat dari berbagai macam bumbu dan biasa digunakan untuk memasak daging. Sementara di Minahasa, Sulawesi Utara, terdapat dua jenis woku, yaitu woku balanga (dimasak dengan belangga), dan woku daun (dimasak dalam daun).
Baca juga: Ramadan Usai, Ini Amalan untuk Menambah Pahala di Bulan Syawal
Tidak hanya ayam yang bisa dimasak woku. Ada juga beberapa jenis ikan yang cocok dimasak woku, seperti ikan nila, ikan kerapu, ikan mas, bahkan kepiting dan udang.
Gulai nangka
Makanan khas Lebaran yang kerap dimasak di daerah Medan dan Aceh ini menggunakan potongan buah nangka muda dan daging iga sapi.
Bumbu dan cara pembuatannya tidak beda dengan gulai lainnya, yaitu dengan mencampurkan bumbu-bumbu seperti ketumbar, cabai merah, bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan lengkuas.
Saat Lebaran, gulai nangka juga sering berpasangan dengan ketupat. Tiap suapannya menghadirkan kelezatan gurih nan segar. Terbayang kan rasanya?
Semur
Semur daging dengan tambahan telur dan potongan kentang rasanya tidak akan absen dari makanan khas Lebaran masyarakat Indonesia, khususnya Betawi. Rasa manis dan gurih berpadu apik karena olahan rempah-rempah, kecap, serta kesegaran potongan tomat.
Kabarnya, semur adalah salah satu makanan peninggalan dari Belanda
Biasanya bila ada semur, masyarakat Betawi juga akan memasak kentang mustofa yang memiliki rasa garing dengan cita rasa pedas manis.
Kue kering
Seperti semur, ternyata kastengel sebagai kue kering khas Lebaran juga peninggalan dari Belanda. Kastangel berasal dari kata kaas yang artinya keju, sementara stengel artinya batangan. Makanya, tak heran kalau kue ini bentuknya seperti batang dan ada taburan keju di atasnya.
Selain itu ada juga nastar yang juga berasal dari Belanda. Setelah itu, ikut juga lidah kucing dan putri salju jadi kue kering khas Lebaran. Lidah kucing turut diketahui berasal dari Belanda yang dinamakan Katte Tong.
Karena bentuknya, maka masyarakat Indonesia memberikan nama lidah kucing untuk kue dengan rasa manis tersebut.
Sedangkan putri salju merupakan kue kering khas Lebaran dengan taburan gula halus. Sama seperti lidah kucing, taburan gula yang menyerupai salju dan rasa kue yang manis menjadikan masyarakat Indonesia menamai kue ini putri salju.
#LebaranDiRumahAja harus tetap seru dan menjalin silaturahmi. Meski tidak bertatap muka secara langsung, kamu bisa memanfaatkan teknologi untuk saling bermaaf-maafan. Misalnya dengan menggunakan video call dari aplikasi sosial media.
Dengan begitu, tidak ada akan berkurang makna Lebaran sedikit pun. Seva.id #BikinKamuSiap #LebaranDiRumahAja.