Tips & Rekomendasi
Tips Agar Biaya Perawatan Mobil Tidak Membengkak
Biaya perawatan mobil tentu bisa membengkak akibat sejumlah faktor. Bagaimana menyiasati agar hal tersebut tidak memberatkan kamu?
Biaya perawatan mobil harus menjadi salah satu hal yang diperhitungkan pemilik kendaraan saat membelinya.
Umumnya, biaya perawatan mobil dikeluarkan saat mobil melakukan servis berkala. Besaran biayanya tentu sudah dapat diperkirakan dengan melihat item komponen yang dirawat dan diganti seperti tertera dalam petunjuk di buku manual kendaraan.
Namun yang lupa diperhitungkan, biaya perawatan mobil dapat membengkak justru karena kelalaian pemilik kendaraan yang abai saat memakai kendaraan tersebut.
Baca juga: Mending Rutin Dicek, Umur Ban Mobil Ada Kedaluwarsanya Loh
Apa saja faktor yang dapat jadi penyebab membengkaknya ongkos servis mobil?
Faktor biaya perawatan mobil membengkak
Beberapa hal-hal di bawah ini bisa membuat melonjaknya ongkos perawatan dan perbaikan kendaraan akibat kelalaian pengemudi. Misalnya adalah:
- Mobil terlibat dalam kecelakaan.
- Kerusakan mesin mobil akibat salah pilih BBM.
- Sering membiarkan tangki BBM kosong.
- Kerusakan mobil karena telat mengganti oli mesin dan gardan.
- Lupa mengisi air radiator yang kering.
- Kebiasaan mengemudi yang salah misal sering menahan kopling, rem mendadak, telat mengoper gigi persneling, dll.
Baca juga: Cara Memperbaiki Sliding Door Mobil yang Rusak
Agar terhindar dari melonjaknya ongkos perawatan mobil karena kerusakan tersebut, kamu dapat melakukan langkah-langkah berikut ini.
1 . Kurangi biaya perawatan dengan asuransi
Untuk menghindari membengkaknya ongkos, kamu dapat mengikuti polis asuransi kendaraan.
Dengan cara ini, biaya perbaikan mobil akibat kerusakan maupun kecelakaan dapat ditanggung oleh perusahaan penyedia asuransi. Sebagai pemilik, kamu hanya perlu melakukan klaim sesuai dengan komponen yang ditanggung asuransi.
Baca juga: Pilih Mana, Asuransi Mobil All Risk atau TLO?
Agar biaya perbaikan tidak membengkak, sebaiknya ikuti asuransi mobil all risk atau perlindungan menyeluruh akibat kecelakaan, kerusakan dan hal-hal eksternal lainnya.
2 . Pilih jenis BBM sesuai
Memilih jenis BBM yang tepat dapat membantu kamu terhindar dari kerusakan dan membengkaknya ongkos servis mobil.
Apabila sering gonta-ganti BBM, karakteristik performa mesin akan mengalami perubahan karena harus menyesuaikan dengan bahan bakar yang dipakai.
Baca juga: Seirit Apa Konsumsi BBM Mobil dengan Fitur Idling Stop System?
Dampak kerusakan pada mesin adalah timbulnya kerak di ruang bakar. Kerak tersebut muncul dari residu pembakaran yang tidak sempurna. Kalau dibiarkan mesin jadi kotor dan asap sisa pembakaran dapat mencemari lingkungan.
Parah kan? Jadi usahakan selalu pakai BBM yang sesuai dengan kompresi mobil. Baca aturannya di buku manual kendaraan.
3 . Jangan telat mengganti oli
Telat ganti oli bisa membawa dampak pada mesin dan akibatkan biaya perawatan mobil membengkak.
Baca juga: DIY Cara Cek Kondisi Oli Mesin Mobil
Efek telat ganti oli yang paling merugikan adalah mesin mudah alami overheat. Kondisi ini bisa menyebabkan piston bengkok dan risiko turun mesin. Ongkosnya bisa berkali lipat jumlahnya.
Jadi, lakukan penggantian oli secara berkala ya, daripada merogoh kocek belasan juta Rupiah karena kelalaian sendiri.
4 . Perawatan mobil di bengkel resmi
Tips berikutnya untuk menghindari pembengkakan biaya adalah dengan rutin melakukan servis berkala pada bengkel resmi. Kamu dapat ikuti petunjuknya di buku manual pengguna.
Baca juga: Prediksi Spesifikasi dan Harga Toyota bZ4X yang Sebentar Lagi Meluncur
Selain dilakukan oleh tenaga mekanik yang berpengalaman dan terlatih, servis di bengkel resmi memberikan jaminan pekerjaan dan spare part. Ini jelas menguntungkan dan membuat kamu terhindar dari risiko biaya membengkak.
Dengan mengikuti cara-cara menghemat biaya perawatan mobil di atas, kamu dapat terhindar dari membengkaknya biaya tidak terduga. Selain itu, biasakan berkendara dengan santun, ikuti prinsip defensive driving dan selalu patuhi rambu lalu lintas.