Keuangan
Tips Mengatur Dana Darurat Selama Masa PSBB, yuk Berhemat!
Belum diketahui kapan pandemi virus corona ini akan berakhir. Untuk berjaga-jaga, berikut tips mengatur dana darurat dari penghasilanmu.
Kamu yang sedang menjalani kerja dari rumah atau work from home (WFH) karena kebijakan Permbatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) harap bersabar dan kerjakanlah tugas sebaik-baiknya.
Hingga saat ini, memang belum diketahui kapan pandemi virus corona, khususnya di Indonesia akan berakhir. Tidak hanya itu, banyak akibat yang disebabkan oleh pandemi ini dan berbagai kebijakan di dalamnya. Salah satunya adalah masalah ekonomi yang berdampak seperti bola salju.
Banyak industri yang harus menghentikan semua kegiatannya karena dampak dari penyebaran Covid-19.
Baca juga: Tips Mengatur Anggaran Keuangan untuk Hobi agar Tidak Mengganggu Tabunganmu
Selain bekerja di rumah, tidak sedikit pekerja yang berada di beberapa sektor usaha dirumahkan atau terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Kehilangan pekerjaan berarti kehilangan pemasukan untuk memenuhi kebutuhan pokok.
Nah, untuk mencegah hal itu terjadi, ada baiknya mulai sekarang kamu menyiapkan dana darurat yang bisa dijadikan sebagai cadangan untuk menopang kebutuhan hingga 3-6 bulan ke depan.
Sebelum terlambat, untuk berjaga-jaga berikut tips mengatur dana darurat dari penghasilan.
Kondisi keuangan
Kondisi keuangan untuk mengatur dana darurat perlu kamu perhatikan sejak awal. Dari sini, kamu bisa mulai mencatat cash flow, mulai dari pendapatan hingga pengeluaran tiap bulannya. Selain itu perhatikan juga kebutuhan apa yang sedang mendesak dan harus segera dipenuhi.
Baca juga: Lebih Menguntungkan Investasi Emas atau Reksa Dana? Ini Perbandingannya
Jika sebelumnya kamu belum memiliki tabungan untuk dana darurat, berarti ada sejumlah uang yang harus disisihkan dari pengeluaran rutin, tabungan biasa, membayar cicilan, investasi, dan lain-lain.
Jumlah dana darurat
Setelah mengetahui berapa jumlah pendapatan yang digunakan untuk pengeluaran rutin, sekarang kamu bisa tentukan berapa jumlah dana darurat yang akan masuk ke dalam tabungan.
Untuk dana darurat sebagai keperluan berobat jika sakit atau memperbaik rumah serta kendaraan, usahakan jumlahnya sekitar 10 persen dari total pendapatan.
Sementara, untuk meng-cover biaya hidup selama pamdemi ini, dana darurat yang mungkin bisa disisihkan tiap bulannya adalah 50 persen.
Baca juga: 5 Tips Agar Gaji Bulanan Anda Tidak Numpang Lewat
Tapi ingat juga, jika kamu punya investasi, ini bisa termasuk sebagai dana darurat.
Perlakukan seperti membayar hutang
Komitmen mengatur dana darurat tidak bisa setengah-setengah dan kamu harus menjadikannya kewajiban. Bila bingung, perlakukan menabung dana darurat ini seperti membayar hutang. Jadi, tiap kali menerima pendapatan, kamu harus membayarnya, alias menabung ke dana darurat tersebut.
Bila perlu, kalau kamu telat menabung, supaya lebih disiplin, kamu bisa mengenakan denda. Misalnya 5 persen dari tiap hari telat menabung.
Pisahkan tabungan
Sesuai dengan namanya, dana darurat seharusnya digunakan bila ada kebutuhan yang sangat mendesak. Agar tidak tercampur, dana darurat sebaiknya dipisahkan dengan tabungan yang lain, apalagi rekening tabungan payroll.
Baca juga: THR Bisa Lebih Bermanfaat dan Menghasilkan Saat Tidak Mudik
Lalu, dana darurat juga harus mudah diambil atau dicairkan sewaktu-waktu, mengingat fungsinya adalah untuk menutupi kebutuhan mendadak.
Kurangi pengeluaran tidak perlu
Dalam kondisi normal, seberapa sering kamu menghabiskan uang untuk berbelanja barang yang tidak perlu?
Nah, saat kondisi pandemi seperti ini, pengeluaran yang tidak perlu tersebut bisa kamu kurangi dan alihkan untuk menabung di tabungan dana darurat.
Apalagi, banyak pusat perbelanjaan yang tutup, tentu kamu akan semakin berhemat dan banyak dana yang bisa kamu alokasikan ke dana darurat untuk kebutuhan di masa depan.
Masih banyak banyak lagi aliran dana yang biasanya untuk pemenuhan gaya hidup bisa dialokasikan ke tabungan dana darurat, seperti transportasi, liburan, nonton bioskop, atau nongkrong bareng teman.
Baca juga: Kenali Jenis dan Pentingnya Asuransi Bagi Pemilik Mobil
Jadi, jangan mendadak untuk mengatur dana darurat. Ada baiknya, kamu siapkan dari sekarang sebelum hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Yuk, mulai menabung demi masa depan yang lebih baik.