Baru
Tips Terhindar dari Kasus Mobil Seruduk Belakang di Gerbang Tol
Grand Livina seruduk Granmax di Tol Indralaya-Prabumulih. Ini tips agar kamu tidak mengalami hal yang sama saat berkendara.
Beberapa hari lalu terjadi kecelakaan di exit tol Indralaya-Prabumulih, tepatnya di Gerbang Tol Prabumulih, Sumatera Selatan, (8/11), sekitar pukul 16.52 WIB. Kecelakaan tersebut melibatkan sebuah Nissan Livina dan Daihatsu Granmax.
Melalui rekaman kamera CCTV di jalan tol, diketahui pengendara Nissan Livina melajukan kendaraannya dengan sangat kencang. Dan saat mendekati gerbang tol terdekat, si pengemudi tak bisa mengendalikan kecepatannya dan menyeruduk dengan keras kendaraan yang ada di depannya yang baru ingin tap-in (bayar dengan uang elektronik), yakni Daihatsu Granmax.
Saking kencangnya tabrakan, kedua mobil tersebut bahkan sampai menerobos portal pintu tol. Beruntung posisi keduanya berada di gerbang tol paling kiri, sehingga lebih mudah bagi keduanya untuk berbelok dan berhenti di bahu jalan tol. Dengan begitu,tidak sampai menghambat laju kendaraan di sekitarnya dan menyebabkan macet.
Baca juga: Wajib Tahu, Cek Tarif Jalan Tol Bisa Online Loh
Rekaman CCTV pun sudah tersebar di dunia maya. Salah satunya diunggah pemilik akun Instagram @lowslow.indonesia, (9/11).
“Detik-detik mobil menyeruduk mobil di depannya di gerbang exit tol (Rabu 8/11/2023). Belum diketahui penyebab kecelakaan sampai video ini diupload,” tulis keterangan dalam unggahan tersebut.
Pengemudi tidak fokus di jalan tol
Kasus kecelakaan ini sudah ditangani pihak tol dan Polda Sumatera Selatan (Sumsel). Berdasarkan informasi yang didapat dari kepolisian, Nissan Livina bernopol B 1958 KZZ tersebut dikemudikan oleh pria benama Andriansyah (28). Sementara si korban diketahui berusia 37 tahun menaiki Granmax BG 1618 RK.
Baca juga: Sistem Transaksi Tol Tanpa Setop, Akan Mulai Diuji Bulan Depan?
“Kedua mobil masuk dari arah Palembang. Sesampainya di TKP, diduga pengemudi Kr2 (Livina) lalai dan tidak fokus dengan keberadaan Kr1 (Gran Max) di depannya, sehingga menabrak ALB dan menabrak Kr 1 dengan posisi akhir kedua kendaraan berada di bahu jalan dengan kedua kabin kendaraan menghadap utara dan ban normal di bawah,” kata Kasat PJR Ditlantasa Polda Sumsel Kompol Mamat Dana Prawira melansir Detik, (8/11/).
Jadi kecelakaan tol ini memang murni karena kelalaian sopir Nissan Livina yang mengebut selama berkendara tanpa memperhatikan rambu-rambu peringatan. Padahal sudah semestinya mobil melambat saat mendekati gerbang tol terdekat.
Selain itu agar bisa tap-in dengan posisi nyaman, pengemudi juga bisa menyiapkan uang elektronik. Satu lagi, tempatkanlah kartu uang elektronik di tempat yang mudah dijangkau.
Baca juga: Pahami Lagi Aturan Poin SIM yang Bakal Diterapkan Polisi
“Penyebabnya karena human error, (pengemudi Livina) menginjak gas dengan kecepatan tinggi,” terang Kompol Mamat kemudian.
Mobil ringsek dan korban 5 orang
Kecelakaan tersebut hampir saja merenggut nyawa, kata Kompol Mamat. Jumlah korban luka ada 5 orang, yakni 3 orang korban luka berat yang berada di dalam mobil Nissan Livina dan 2 orang luka ringan yang terdapat di dalam mobil Granmax.
Seluruh korban sudah dibawa ke RS Pertamina gar bisa segera mendapatkan tindakan medis. Sedangkan kedua kendaraan pun sudah dievakuasi dan diderek sekitar pukul 17.00 WIB ke gerbang tol terdekat untuk penyelidikan lebih lanjut.
Baca juga: Bagaimana Sensasi Mencoba Hyundai Ioniq 6? Ini Kata Ridwan Hanif
Kondisi kedua kendaraan tersebut cukup parah. Mobil si pelaku ringsek parah di bagian depan. Sebaliknya, karena diseruduk dari belakang, Granmax mengalami kerusakan di bagian bodi belakangnya. Ditambah lagi, kerusakan juga terjadi pada pintu keluar Tol Indralaya-Prabumulih (Tol Indraprabu).
Branch Manager Hutama Karya (HK) Ruas Tol Indraprabu Syamsul Rizal mengatakan, peristiwa tersebut tidak sampai menyebabkan macet panjang.
Syamsul menyarankan, agar semua pengguna jalan tol mematuhi semua peraturan yang berlaku. Dan khusus batas kecepatan, maksimal di angka 80 kilometer per jam.
Baca juga: Jarak Tempuh Mobil Listrik di Indonesia, Siapa Paling Hemat dan Jauh?
“Hutama Karya mengimbau kepada seluruh pengguna jalan agar dapat mematuhi ketentuan dan tata tertib yang berlaku di jalan tol, berkendara di kecepatan maksimal 80 kilometer per jam, mengecek kondisi kendaraan sebelum mengemudi, memastikan berkendara dalam kondisi prima dan tidak mengemudi dalam kondisi mengantuk,” kata Rizal.
Tips terhindar ditabrak dari belakang di jalan tol
Selain itu, berikut ini tips dari laman Toyota Astra untuk menghindari mobil kamu ditabrak dari belakang:
- Menjaga jarak aman dengan kendaraan yang ada di depanmu. Dalam keadaan darurat kamu bisa melakukan pengereman mendadak.
- Jangan pindah lajur sembarangan agar menghindari pengemudi mobil di belakangmu kaget dan melakukan manuver berbahaya (mengerem atau gas mendadak).
- Cek spion berkala untuk memantau kondisi di belakangmu sehingga jika ada kejadian darurat di belakangmu, kamu bisa melakukan manuver menghindar dengan pindah lajur.
- Gunakan lajur sesuai kecepatan untuk menghindari macet atau lane hogger.
- Stop menggunakan ponsel selama berkendara agar kamu bisa tetap fokus dan berkonsentrasi.
- Waspadai mengantuk. Jika mengantuk, menepi dan beristirahatlah.
- Pastikan lampu rem hidup agar pengemudi di belakangmu dapat mengetahui ketika kamu menginjak pedal rem.
Baca juga: Counting Camera Dipasang Polisi Untuk Antisipasi Macet Puncak Bogor
Ingat, keselamatan haruslah jadi yang nomor satu! Jadi, berkendaralah sesuai dengan aturan yang berlaku, ya.