Baru
Toyota Hilux Hidrogen Meluncur di Inggris, Seperti Apa Spesifikasinya?
Dikembangkan sejak tahun lalu di Inggris, Toyota Hilux hidrogen berhasil jadi mobil listrik dengan jarak tempuh terpanjang.
Meski masih dalam bentuk prototipe, akhirnya Toyota Hilux FCEV (Fuel Cell Electric Vehicle) dikenalkan ke publik juga. FCEV merupakan kendaraan bebas emisi menggunakan hidrogen sebagai sumber energi untuk menghasilkan listrik dari sistem sel bahan bakarnya.
Mobil double pick up premium asal pabrikan Jepang ini diluncurkan di Inggris beberapa waktu lalu. Alasan Inggris dipilih sebagai negara yang meluncurkan kendaraan teknologi ramah lingkungan ini adalah karena negara ini yang membiayai pengembangannya.
Ya, berbeda dari mobil listrik pada umumnya, mesin Toyota Hilux tak hanya ditenagai baterai, tapi juga hidrogen sebagai penghasil listrik yang disimpan di dalam baterai dan digunakan untuk menggerakan motor listrik.
Baca juga: Review Toyota Hilux GR Sport, Apa Saja Perubahannya?
Hidrogen itu sendiri disimpan dalam tiga tangki bertekanan tinggi yang dipasang di antara rel luar rangka bagian dek belakang sehingga tidak mengganggu kabin. Sementara sel bahan bakar terletak di bawah kap mesin, dimana terdapat mesin turbo diesel empat silinder dan unit penggerak terintegrasi ke poros belakang.
Toyota Hilux jadi pick up listrik dengan jarak tempuh terjauh
Dengan menggunakan hidrogen sebagai bahan bakarnya, Toyota Hilux mampu menjangkau lebih dari 365 mil atau 587 kilometer. Kemampuan jarak tempuh ini melebihi jarak tempuh yang bisa dicapai oleh pikap bertenaga baterai-listrik. Seperti yang sebelumnya disandang oleh pick up listrik berbasis baterai Ford F-150 Lightning. Mobil asal Amerika Serikat itu mengklaim dirinya dapat menempuh jarak hingga 514 kilometer.
Sebagai perbandingan lagi, Toyota Hilux konvensional yang dipasarkan di Australia dengan mesin 2.8L turbo diesel, memiliki jarak tempuh sekitar 1.150 kilometer untuk sekali pengisian bahan bakar penuh.
Baca juga: Rekomendasi Mobil Double Cabin yang Tangguh dan Perawatan Mudah
Dengan begitu Toyota Hilux cocok dijadikan kendaraan operasional atau komersial di daerah terpencil di mana pengisian daya kendaraan listrik sulit dilakukan.
Pengembangan kendaraan dengan teknologi ramah lingkungan ini sudah dimulai sejak Juli 2022. Dan di akhir tahun ini, model prototipe kendaraan ini akan diproduksi sekitar 10 unit untuk menjalani serangkaian uji coba ketahanan.Â
Pengembangan teknologi hijau
Proyek pengembangan teknologi ramah lingkungan ini dipimpin oleh Toyota Motor Manufacturing UK (TMUK) bersama perusahaan teknik teknis berbasis Inggris seperti Ricardo, ETL, D2H, dan Thatcham Research. Tim penelitian dan pengembangan Toyota di Eropa juga turut membantu proyek ini.
Baca juga: Rencana Liburan dengan Berkemah, Inilah Daftar Mobil yang Cocok untuk Digunakan
“Tim dari proyek ini telah melakukan pekerjaan luar biasa dalam waktu yang sangat singkat, mulai dari menciptakan area prototipe hingga penyelesaian kendaraan pertama. Pendanaan pemerintah Inggris memungkinkan kami tidak hanya mengembangkan kendaraan baru dalam waktu singkat, tetapi juga meningkatkan keterampilan tim kami untuk bekerja pada teknologi terkait hidrogen, sesuatu yang kami harap akan kami kembangkan di masa depan,” ungkap Richard Kenworthy selaku Direktur Manajer TMUK mengutip Tempo.co, Rabu (6/9).
Toyota Inggris memulai pengembangan ini dengan tujuan mendorong netralisir karbon (zero emission) di sektor komersial. Komitmen ini memang sudah dijalankan Toyota selama lebih dari 20 tahun. Di antaranya juga dengan membuat teknologi elektrifikasi seperti Hybrid Electric, Plug-in Hybrid Electric, Battery Electric, dan Fuel Cell Electric.
Baca juga: Fungsi Fitur-fitur MID pada Mobil, Apa Saja Informasi yang Ada?
Dan Toyota Hilux menjadi salah satu produk transportasi hidrogen yang sukses di lini komersial.
Toyota Hilux bukanlah mobil listrik hidrogen pertama milik Toyota. Sebelumnya ada Toyota Mirai (sedan) yang juga menggunakan sistem sel bahan bakar hidrogen.
Kira-kira, teknologi kendaraan apa lagi ya yang akan dikembangkan Toyota selanjutnya ya? Lalu apakah kembali menggunakan hidrogen sebagai bahan bakarnya?