Otomotif
Toyota Kijang, dari Mobil Rakyat hingga Mobil Resmi Asian Games 2018
Dilahirkan di tahun 1977, Toyota Kijang menunjukkan evolusi yang sangat signifikan. Bermula sebagai kendaraan niaga berkonsep basic utility vehicle (BUV), kini perkembangan Toyota Kijang melompat jauh menjadi salah satu multi purpose vehicle (MPV) terbaik di Indonesia.
Angka total penjualan lebih dari 1,75 juta unit sejak tahun 1977-2017 menjadi pembuktian sahih, betapa evolusi Toyota Kijang sukses dan dicintai keluarga Indonesia. Angka ini belum termasuk ekspor Toyota Kijang sebagai kendaraan berstandar global di 29 negara, dengan angka fantastis 1.400 unit per bulan bulan selama tahun 2017. Sangat membanggakan!
Jauh sebelum pencapaian tersebut, Toyota Kijang tidak begitu saja menaklukkan hati masyarakat Indonesia yang sudah lebih dulu akrab dengan mobil-mobil Eropa karena terkenal tangguh. Awalnya mobil-mobil Jepang sering dicibir masyarakat sebagai kaleng kerupuk, termasuk Toyota.
Cikal Bakal mobil terlaris
Tepatnya pada 9 Juni 1977, Toyota Kijang generasi pertama pun akhirnya membuka tabir jati dirinya di Hotel Hilton, Indonesia. Masyarakat umum sering menyebut mobil itu dengan Kijang Buaya.
Dibanderol dengan harga sekitar Rp 1,3 juta, mobil berkode KF10 ini mengusung panel bodi yang dibentuk menggunakan shearing machine, mesin press break, dan mesin las. Alhasil ‘jubah’ Toyota Kijang yang berdiri di atas sasis ladder frame ini kaku dan mengotak layaknya kotak sabun.
Presiden Kedua Republik Indonesia, Soeharto punya andil dalam membuat Toyota Kijang diterima oleh masyarakat Indonesia. Saat itu, untuk mendorong pertumbuhan pertumbuhan industri dalam negeri, Soeharto menerapkan larangan impor mobil secara utuh khususnya sedan dan mengembangkan industri mobil kendaraan niaga berbasis lokal dengan harga terjangkau atau BUV.
Kijang seri terbanyak
Tepat empat tahun setelah peluncuran Toyota Kijang generasi pertama, lahir Toyota Kijang generasi kedua atau dikenal sebagai Kijang Doyok. Toyota Kijang berkode KF20 hadir dengan upgrade dari segi desain yang lebih senada. Soal mesin Toyota mempercayakan mesin 4K 1.300 cc 4-silinder OHV bertransmisi manual 4-percepatan.
Ada tiga karoseri yang berada di bawah pengawasan PT Toyota Astra Motor, seperti Nusa Cendana Harum NCH. Nasmoco Auto Body, Superior Coach. Di luar tiga karoseri itu, masih ada karoseri Jantan, Roda, Kencana, Rover, Hobart, dan beberapa pemain lain.
Tak heran bila Toyota Kijang generasi kedua ini jumlahnya mencapai 16 seri, yaitu Kijang Namosco, Kijang Sika, Kijang Alfa, Kijang Super Patria, Kijang Patria, Kijang Mira, Kijang Mon Ami, Kijang Super Spirit, Kijang Spirit, Kijang Super Lion, Kijang Tama, Kijang Taruna, Kijang Tamara, Kijang Beta, Kijang Turangga, dan Kijang Targa GT.
Kijang Soeharto Series
Perjalanan Kijang Doyok akhirnya harus berhenti di tahun 1986, saat Toyota melakukan pengembangan terbaru Kijang generasi ketiga yang menjadi fenomenal.
Melalui generasi ketiga Kijang, Toyota perlahan mengubah persepsi Toyota Kijang menjadi kendaraan keluarga setiap perjalanan. Generasi ini pula makin mengukuhkan Toyota Kijang Memang Tiada Duanya.
Toyota Kijang generasi ketiga diperkenalkan dengan pendekatan lebih modern. Salah satu teknologi yang ditonjolkan adalah metode Full Pressed Body (Super Kijang) dan Toyota Original Body (Grand Extra). Kedua metode ini berhasil membuat bodi Toyota Kijang lebih kokoh, awet, dan kualitas bodi setara sedan.
Pada tahun 1995, dalam memperingati Hari Kemerdekaan ke-50 Indonesia, ada 50 unit Kijang khusus yang dibuat dalam rangka Kijang Lintas Nusa, perjalanan dari Banda Aceh hingga Larantuka. Di era ini juga, Toyota Kijang generasi ketiga mendapat julukan Kijang Soeharto Series.
Ada anggapan bahwa istilah Kijang Soeharto Series ini muncul karena Presiden Soeharto memiliki andil besar dalam Toyota Kijang di Indonesia, dari mulai lahir, dikenal masyarakat, hingga masuk dalam kejayaannya. Selain dari momen dalam rangka Hari Kemerdekaan ke-50 Indonesia.
Ada juga yang menganggap, Kijang Soeharto Series ini adalah 50 unit Kijang khusus yang dibuat dalam rangka Kijang Lintas Nusa dengan balutan warna putih dengan corak merah. Mobil ini kini menjadi buruan kolektor, meski sangat susah menemukannya saat ini.
Namun, pihak Toyota tidak pernah secara resmi merilis Toyota Kijang Soeharto Series. Nama atau istilah seperti ini biasanya muncul dari pemberian nama oleh masyarakat seperti Kijang Buaya atau Kijang Doyok. Secara resmi, Toyota hanya menyebut nama Toyota Kijang dengan sebutan berdasarkan generasi.
Desain fenomenal
Akhirnya pada 1997, Toyota Kijang generasi ketiga digantikan oleh yang populer disebut dengan Kijang Kapsul. Toyota Kijang generasi keempat ini tersedia dalam sasis pendek (KF70) dan sasis panjang (KF80).
Dibanding generasi sebelumnya, Kijang Kapsul memiliki bentuk yang revolusioner di zamannya. Eksteriornya dibuat lebih bulat dan memiliki aerodinamis yang lebih bagus. Sementara interiornya menjadi evolusi bagi kendaraan keluarga di Indonesia karena pertama kalinya muncul MPV dengan semua kursi dengan posisi menghadap ke depan.
Total, Kijang Kapsul memiliki tujuh varian yakni SX, LX, SSX, LSX, SGX, LGX, dan Krista. Banyaknya varian karena memang banyak pilihan mesin yang diusung, mesin bensin dan mesin diesel berkapasitas 1.800cc hingga 2.000cc.
Masa bakti terlama
Toyota Kijang generasi kelima adalah meluncur pada 1 September 2004 dalam bentuk sosok MPV premium. Ya, inilah Toyota Kijang Innova, generasi Kijang pertama yang dibangun berdasarkan platform sharing dari Toyota Hilux (pick up) dan Toyota Fortuner (SUV).
Sekalipun diproduksi menggunakan platform sharing, namun Toyota tetap mempertahankan DNA Kijang yang sudah mendarah daging. Kijang Innova tetaplah MPV yang menggunakan sasis ladder frame, sama seperti pendahulunya.
Kombinasi produksi dan teknologi yang disematkan Toyota pada Kijang Innova, membuat generasi kelima Kijang ini memiliki masa bakti terlama sepanjang sejarah Kijang, yakni 11 tahun (2004-2015).
Besarnya kecintaan masyarakat terhadap Kijang Innova pun dibuktikan lewat angka penjualan yang mencapai lebih dari 450 ribu unit sejak debut di 2004 hingga masa bakti berakhir di November 2015.
Imbasnya, Kijang Innova menjadi salah satu motor penggerak perekonomian Indonesia. Pasalnya dalam satu unit Kijang Innova terkandung 80 persen komponen buatan lokal dari total 108 supplier anak bangsa.
Kendaraan resmi asian games 2018
Seiring berjalannya waktu, tuntutan mobil keluarga premium dan berperforma tinggi semakin meningkat. Untuk menjawab tantangan ini, Toyota melakukan regenerasi Toyota Kijang Innova, yang melahirkan Toyota All New Kijang Innova pada November 2015.
Parameter lonjakan jauh antara generasi lama Kijang Innova dengan generasi terbaru ada di pilihan mesin. Kini mesin diesel menggunakan mesin baru 2GD-FTV (2.400 cc 4-silinder DOHC) berteknologi Variable Nozzle Turbo (VNT), serta mesin bensin 1TR-FE (2.000 cc 4-silinder DOHC) yang kini dibekali sistem Dual VVT-i.
Di sisi lain, karakter performa semakin dipertegas lewat fitur ‘Drive Mode System’ yang mampu merubah karakter berkendara menjadi efisien maupun responsif. Pastinya sensasi berkendara menjadi lebih mengasyikkan, khususnya saat dikombinasikan dengan sistem transmisi otomatis 6-percepatan dengan Sport Sequential Switchmatic, yang menjadi opsi transmisi selain manual 5-percepatan.
Jelasnya, Toyota All New Kijang turut dijejali kabin yang lebih mewah dan nyaman untuk tujuh penumpang, teknologi hiburan terkini, serta fitur keamanan yang lengkap.
Tak heran, Toyota All New Kijang ini juga dipilih menjadi salah satu car official partner ajang Asian Games 2018 yang akan digunakan oleh para atlit yang akan berlaga. Asian Games 2018 sendiri berlangsung pada 18 Agustus-2 September 2018 di Jakarta dan Palembang.
Ya, Toyota Kijang sudah mengaspal lebih dari 40 tahun dan menemani perjalanan Kemerdekaan Indonesia dengan beragam prestasi. Tidak salah memang jika mobil ini menjadi kebanggan tiap keluarga, bahkan ada ungkapan “jika bapaknya punya Kijang, anaknya juga pasti akan punya Kijang”.
Bagaimana dengan Anda?