Sejalan
Tradisi Unik untuk Menyambut Tahun Baru Islam di Indonesia
Keragaman budaya yang dimiliki Indonesia menciptakan beragam tradisi unik untuk menyambut tahun baru Islam. Yuk simak ulasannya berikut ini.
Dalam hitungan hari, umat muslim akan menyambut tahun baru Hijriyah 1442. Perayaan ini juga biasa disebut dengan tahun baru Islam, dimana dalam hitungan penanggalan Hijriyah, tepat 20 Agustus nanti akan memasuki 1 Muharram 1442 Hijriyah.
Bulan Muharram merupakan salah satu bulan yang istimewa bagi umat islam. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al Quran Surat At Taubah:36, bulan Muharam merupakan satu di antara empat bulan yang dimuliakan.
Baca juga:Â Tanggal Merah yang Pas untuk Cuti dan Liburan di 2020
Nah, di Indonesia, ada berbagai cara dan tradisi unik untuk menyambut tahun baru Islam.
Berikut tradisi unik untuk menyambut tahun baru Islam di Indonesia.
Ritual 1 SuroÂ
Ritual 1 Suro di Traji, Parakan ini berlangsung dalam adat Jawa. Biasanya, warga akan berjalan ke Kantor Balai Desa Traji menuju sendang sambil membawa gunungan yang berisi sesaji dan hasil bumi. Setelah dibacakan doa-doa, warga akan memperebutkan gunungan tersebut.
Kirab Kebo Bule
Tradisi unik untuk menyambut tahun baru Hijriyah ini merupakan tradisi yang dilakukan oleh warga Surakarta. Dalam pelaksanaannya, beberapa ekor kebo bule (kerbau berwarna putih) akan diarak keliling kota.
Kerbau bule yang digunakan dalam tradisi ini dipercayai merupakan turunan kebo bule Kyai Slamet yang dianggap keramat.
Baca juga:Â Liburan Akhir Tahun, Siapkan 7 Hal Ini Dulu Supaya Lebih Seru
Dalam tradisi arak-arakan ini, kerbau-kerbau tersebut berperan sebagai Cucuking Lampah (pemandu kirab), diikuti oleh para keluarga keraton yang membawa pusaka, kemudian barisan warga Surakarta mengikuti arak-arakan di belakangnya.
Uniknya, warga akan berlomba-lomba menyentuh badan kebo bule dan berebut untuk mendapatkan kotorannya yang dipercaya dapat membawa berkah.
Upacara Tabot
Tradisi berikutnya berasal dari Bengkulu, upacara tabot namanya. Upacara ini dirayakan oleh masyarakat Bengkulu untuk mengenang kepahlawanan serta meninggalnya cucu Nabi Muhammad SAW, Husein bin Ali Abu Thalib. Upacara ini terpengaruhi oleh upacara Karbala di Iran.
Upacara Tabot sudah ada sejak tahun 1685 dan dilakukan oleh Syeh Burhanuddin yang dikenal juga sebagai Imam Senggolo.
Masyarakat percaya, apabila perayaan Tahun Baru Islam ini tidak mereka selenggarakan maka musibah dan malapetaka akan menimpa mereka.
Mubeng Beteng
Tradisi yang berasal dari Yogyakarta ini merupakan simbol refleksi dan introspeksi diri orang Jawa pada malam 1 Suro Tahun Baru.
Mubeng Beteng juga biasa disebut dengan Lampah Mubeng, di mana dalam pelaksanaannya, semua peserta akan mengelilingi Kompleks Keraton Yogyakarta dengan jarak yang ditempuh kurang lebih lima kilometer dan dilakukan tanpa berbicara, bersuara, makan, minum ataupun merokok.
Baca juga:Â Berencana Liburan dengan Transportasi Umum? Berikut Tipsnya
Ngadulang
Tradisi berikutnya datang dari Sukabumi, Jawa Barat. Ngadulang dirayakan dengan lomba seni menabuh bedug dan biasanya diikuti oleh mayoritas warga.
Pada lomba ini, satu tim minimal terdiri dari tiga pemain, pertama orang yang berperan sebagai pemukul beduk, kemudian pemukul kohkol (kentungan), dan pemukul alat tambahan lainnya.
Untuk memenangkan lomba, aturan mainnya adalah para peserta akan berlomba menciptakan nada yang unik.
Sedekah Gunung
Warga Lenjoh, Selo, Boyolali punya tradisi melarung satu kepala kerbau untuk memohon keselamatan kepada Sang Kuasa dan berkah hidup di lereng Gunung Merapi.
Warga Selo biasanya berjalan sampai ke puncak dan menutupi kepala kerbau dengan kain. Tradisi Sedekah Gunung ini biasanya diikuti oleh warga dari lereng Gunung Merapi.
Baca juga:Â Selusin Panorama Alam dan Aktivitas Seru Wisata di Gunungkidul
Barik’an
Tradisi Barik’an merupakan tradisi yang biasanya dilakukan warga Pati, Jawa Tengah, dalam menyambut tahun baru Islam. Pada dasarnya, Tradisi Barik’an adalah acara kenduri bersama.
Masyarakat akan membawa lauk pauk dari rumah dan setelah itu di doakan bersama. Kemudian, masyarakat yang turut serta dalam perayaan ini akan memakannya bersama-sama dan bertukar lauk pauk.
Baca juga:Â Jaminan Enak dan Kenyang jika Makan Ini di Yogyakarta
Itulah tradisi unik untuk menyambut Tahun Baru Islam di Indonesia.
Bagaimana? Sekarang sudah dapat ide mau menghabiskan libur tahun baru Islam di mana? Jangan lupa download aplikasi Sejalan, ya. Sebab, ride sharing Sejalan siap antar kamu dengan aman dan nyaman.