Tips & Rekomendasi
Warna Air Radiator Mobil, Apa Sih Beda dan Fungsinya?
Sudah tahu kenapa air radiator mobil dibedakan dalam warna-warni tertentu? Apa memengaruhi kandungan di dalamnya? Ini jawabannya.
Pernah bertanya kenapa warna air radiator mobil yang banyak dijual dalam kemasan berbeda-beda? Kerap dijumpai dalam warna hijau, biru, atau pink. Apa maksud dan tujuannya sih?
Sebelum membahasnya, kenali dahulu apa fungsi air radiator mobil. Peran utama dari cairan ini adalah sebagai komponen pendingin dalam kinerja mesin kendaraan sehingga terhindar dari masalah mesin overheat alias suhunya terlampau panas.
Seperti diketahui mesin overheat akan membuat mesin mobil mati mendadak dan dapat berujung rusaknya kepala silinder di ruang bakar. Jika ini terjadi, bersiaplah merogoh kocek dalam-dalam untuk biaya perbaikan.
Baca juga: Banyak yang Gagal Ujian SIM, Korlantas Bakal Terbitkan Buku Panduan
Lalu, apa maksud dari perbedaan warna air radiator? Apakah membedakan jenis kandungan di dalamnya?
Arti warna air radiator
Secara umum dapat dijelaskan, warna air radiator yang berbeda-beda tidak menggambarkan kandungan di dalamnya. Pembedaan itu dibuat semata-mata memudahkan pemilik agar tidak tertukar dengan warna cairan lain.
Misal, pemilik mendapati di bawah bumper depan mobilnya terdapat genangan air berwarna hijau atau pink. Maka dapat dipastikan itu adalah warna air radiator dan menandakan terjadi kebocoran pada komponen tersebut.
Perubahan warna
Pemilik kendaraan juga harus curiga ketika mendapati perubahan warna pada cairan tersebut. Jika warna air radiator berubah keruh, itu salah satu ciri terjadi kebocoran pada sistem pendingin.
Baca juga: Ide Bisnis UMKM yang Diprediksi Akan Untung di Tahun 2023
Perubahan warna menandakan air radiator tercampur dengan cairan lain, misalnya oli. Jika ini dibiarkan dapat membuat kerusakan lebih parah atau dikenal dengan istilah hydrolocking.
Terjadinya gangguan pada sistem pendingin selain membuat mesin overheat dan piston rusak, juga dapat akibatkan kerusakan komponen lain seperti gangguan pembakaran, gangguan kelistrikan dan juga gangguan pada sistem pembuangan atau knalpot.
Jenis air radiator mobil
Selain dibedakan oleh warna, jenis air radiator mobil lainnya dibedakan menjadi tiga macam berdasarkan masa pakainya.
Baca juga: Bonus Akhir Tahun Masih Ada, Ini Rekomendasi Mobil Baru Rp300 Jutaan
- Inorganic Additive Technology (IAT).
- Organic Acid Technology (OAT).
- Hybrid Organic Acid Technology (HOAT).
IAT merupakan jenis air radiator yang dapat dimanfaatkan untuk kendaraan roda empat yang telah berusia tua dan diganti 2 tahun atau maksimal 24.000 kilometer.
Jenis kedua, OAT adalah jenis air radiator mobil yang memiliki waktu penggantian setelah masa pakai lima tahun sekali atau setiap 50 ribu kilometer.
Baca juga: Perbedaan Pajak Mobil CKD dan CBU, Kenapa Bisa Lebih Mahal?
Lalu HOAT adalah cairan radiator mobil yang dikembangkan dari OAT sehingga masa pakai dan penggantiannya tidak berbeda jauh.
Tips memilih air radiator
Agar tidak bingung saat akan membelinya, kamu tinggal melihat rekomendasi jenis air radiator yang disarankan dalam buku panduan pengguna.
Selain itu, kamu juga wajib merawat radiator dengan cara membersihkan kisi-kisinya dan melakukan kuras radiator setiap jarak 80 ribu kilometer atau setahun sekali.
Baca juga: Penghapusan Data STNK Mulai Berlaku, Jangan Telat Bayar Pajak Kendaraan
Biaya kuras radiator tidak mahal, sekitar Rp300 ribuan untuk mobil-mobil keluaran Jepang dan maksimum Rp500 ribuan untuk mobil keluaran Eropa.
Mulai sekarang, jangan bingung dengan warna air radiator mobil yang berbeda-beda. Pilih cairan radiator mobil yang sesuai dengan buku panduan, selalu cek dan rawat komponennya agar tidak terjadi kebocoran.