Baru
Waspada, Zat Sianida Ternyata Juga Menjadi Polutan Udara Ibukota
Polusi udara yang mengotori langit Jakarta katanya juga mengandung sianida. Ditengarai ini juga yang jadi penyebab orang sakit.
Kasus sianida Jessica Kumala Wangsa kembali menyeruak setelah Netflix menjadikan kisah hidupnya dalam sebuah film dokumenter.
Setelah film tersebut ditayangkan, banyak yang berempati dengan kehidupan Jessica. Kemudian tak sedikit yang meminta Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) untuk membuka kembali kasusnya karena dianggap banyak kejanggalan.
Bicara soal Jokowi, katanya penyebab sakit batuk Pak Presiden beberapa waktu lalu adalah sianida. Apa hal ini benar adanya?
Jokowi sakit batuk
Faktanya pada Agustus 2023 lalu Jokowi sempat sakit batuk selama empat minggu. Bahkan saat menyampaikan pidatonya dalam Penyampaian RUU APBN 2024 dan Nota Keuangan Agustus lalu, ia sempat berhenti beberapa kali untuk batuk.
Baca juga: Kurangi Polusi Udara, Pemprov DKI Jakarta Diimbau Gunakan Kendaraan Dinas Listrik
Apa pasal yang membuat Presiden ke-7 RI itu batuk?
Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, Jokowi dikabarkan mengalami batuk selama empat minggu. Sebelumnya Sang Presiden tidak pernah mengalami hal tersebut.
Setelah dikonfirmasi, kemungkinan penyebabnya, kata dokter kepresidenan, ada kontribusi dari udara yang tidak sehat dan kualitasnya buruk. Dan yang menjadi biang keladi adalah polusi udara Jakarta, salah satunya polutan hidrogen sianida (HCN) yang dihasilkan dari proses pembakaran bensin dengan oksigen di ruang mesin.
Sianida jadi polutan
Penyumbang terbesar polusi udara di Jakarta saat ini berasal dari asap Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya, Cilegon, dan kendaraan.
Baca juga: Komponen Mobil yang Harus Selalu dalam Kondisi Bersih, Apa Saja Itu?
Mengutip Autofun Thailand, beberapa ciri fisik ketika tubuh manusia terpapar zat sianida yang berasal dari asap knalpot adalah batuk ringan, batuk berdahak, hingga timbul bronkitis kronis.
Pengidapnya akan mengalami tanda-tanda awal seperti sakit kepala, mual yang kemudian disertai muntah-muntah. Waspadai jika gejala ini muncul ya.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Air Purifier Mobil Bikin Udara Kabin Bersih?
Sementara untuk mengatasi masalah polusi udara yang buruk, pemerintah provinsi DKI Jakarta melaksanakan berbagai upaya untuk menangani cemaran sianida dan polutan lainnya di udara.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menggelar tilang uji emisi yang bekerja sama dengan Polda Metro Jaya dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Tilang uji emisi sudah beberapa kali dilakukan, dan selanjutnya akan digelar lagi pada 1 November 2023 mendatang.
“Kami juga sudah berkoordinasi dengan rekan-rekan dari Polda Metro Jaya, dengan Pak Dirlantas per 1 November kita akan kembali melaksanakan tilang terhadap pelanggaran uji emisi,” ujar Kadishub DKI Jakarta Syafrin Liputo mengutip NTMC Polri, Minggu (8/10).
Nah, bagi masyarakat diimbau menjaga kesehatan, pakai masker saat berkegiatan di luar ruang. Jangan lupa melakukan uji emisi kendaraan sebagai langkah aktif membantu pemerintah memerangi polusi udara.