Sejalan
Yogurt Dipercaya dapat Mengobati Depresi, Mitos atau Fakta?
Yogurt dipercaya bisa menjadi mood-booster di kala stres, benarkah demikian? Berikut ulasannya.
Beberapa gangguan usus diketahui akibat adanya gangguan kejiwaan seperti stres, depresi dan kecemasan. Hal ini karena bakteri yang ada di usus ternyata berkaitan dengan otak.
Adanya perubahan bakteri baik di dalam usus diduga dapat menimbulkan kelainan metabolisme seseorang. Perubahan mikrobiota ini juga dikatakan dapat menimbulkan gangguan pada otak, salah satunya adalah munculnya gangguan mood.
Sebuah penelitian menunjukkan gejala depresi muncul setelah jumlah Lactobacillus (salah satu bakteri baik di usus) berkurang. Dengan perbaikan jumlah bakteri tersebut, gejala depresi hilang dan mood kembali menjadi normal.
Probiotik adalah mikroorganisme hidup yang dimasukkan dalam jumlah tertentu untuk memberikan efek menguntungkan. Sehari-hari, probiotik umumnya ditambahkan ke dalam makanan, salah satu makanan yang mengandung probiotik adalah yogurt.
Baca juga:Â Ada Makanan Pencegah Kanker, Mitos atau Fakta?
Yogurt dianggap lebih baik ketimbang mengkomsumsi obat anti depresi karena memiliki efek samping yang lebih sedikit. Probiotik dalam yogurt diklaim mengurangi peradangan di dalam usus.
Probiotik ini juga meningkatkan kadar asam amino triptofan yang penting dalam pembentukan neurotransmitter serotonin. Melalui mekanisme ini, gejala mood dan depresi dapat diperbaiki.
Dikutip dari Detik.com, temuan yang dilaporkan secara online dalam Proceedings of the National Academy of Sciences menuturkan bahwa hasil yang didapatkan bisa mengarah pada cara-cara baru untuk mengontrol depresi, kecemasan, dan gangguan lainnya.
Dengan mempengaruhi bakteri di usus maka bisa mengembangkan spektrum yang luas mengenai zat kimia yang ada di otak dan perilaku seseorang, serta memungkinkan pengembangan terapi untuk mengobati gangguan kejiwaan dengan menargetkan pada usus.
Bila kamu sedang merasa sedih, cemas, sensitif, gelisah, atau mungkin merasa kehilangan semangat dan minat terhadap aktivitas, cobalah untuk mengkonsumsi yogurt.
Pasalnya, kondisi tersebut menggambarkan salah satu gangguan mood yang sering dialami seseorang, yaitu depresi. Depresi merupakan salah satu gangguan mental yang sering ditemui. Gejala yang ditimbulkan menyebabkan terjadinya gangguan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Kebanyakan, gangguan mental terjadi akibat adanya interaksi faktor biologis, psikis, dan sosial. Faktor biologis yang mempengaruhi yaitu adanya pengaruh genetik, di mana orang yang memiliki riwayat keluarga depresi, akan memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami depresi pula.
Faktor psikis berkaitan dengan adanya gangguan pada mekanisme adaptasi, kepribadian dan kepercayaan. Sedangkan, faktor sosial berkaitan dengan perilaku atau kejadian di sekeliling, contohnya kehilangan orang yang dicintai, atau diberi perlakuan kasar.
Faktor-faktor tersebut kemudian akan menimbulkan gangguan neurotransmitter, suatu substansi untuk komunikasi sel saraf, yang kemudian akan mengganggu pusat pengatur mood di otak.
Baca juga:Â Makanan Khas yang Bisa Dicicipi Saat Melakukan Perjalanan Darat Surabaya-Bali
Pada saat ini, depresi ditangani dengan kombinasi psikoterapi dan obat-obatan. Selain itu, terdapat beberapa makanan yang dikenal sebagai mood-boosting atau mood-stabilizing seperti yogurt.
Tentu saja, yogurt yang dimakan harus mengandung probiotik dan Lactobacillus aktif, karena tidak semua yogurt memiliki probiotik. Walaupun begitu, psikoterapi dan terapi dengan obat-obatan juga mungkin tetap perlu diberikan, dan hindari self-diagnose.
Yogurt cukup mudah ditemukan dengan harga yang bervariasi. Kamu bisa menemukan berbagai jenis yogurt di swalayan terdekat.
Atau, cukup dengan menggunakan aplikasi Sejalan, karena kini Sejalan menyediakan layanan #NitipBelanja bagi kamu yang dianjurkan tetap #DiRumahAja.
Jadi, jangan lupa download Sejalan, ya.